"Kegiatan ini akan membantu dalam meningkatkan kesehatan perempuan pedesaan dan juga menghasilkan pendapatan bagi kami. Kami telah menghadapi tantangan yang luar biasa saat memilih bisnis ini tetapi kami tidak pernah mundur dan melanjutkan misi kami dalam memproduksi pembalut wanita. Kami berharap untuk tampil lebih baik lagi di masa depan," tutur Raziya kepada Kashmir Reader.
Anggota kelompok mengatakan bahwa meskipun ini masih awal, kelompok ini sudah mampu membuat 1.000 hingga 1.200 pembalut per hari.
"Kami berharap bisa memproduksi sekitar 2.000 lembar pembalut per hari. Kami siap memasarkan produk kami. Impian kami adalah produk tersebut mencapai pasar dunia," jelas Raziya kepada Kashmir Reader.
Raziya menyebutkan bahwa mereka telah mendapatkan pelatihan dan peralatan pembuatan pembalut di Mumbai dengan bantuan JKRLM UMEED.
"Keluarga saya mendukung ide saya dan JKRLM memberi kami bantuan keuangan untuk mendirikan unit produksi yang kami jalankan dengan nama koperasi kesehatan dan kesejahteraan Rahat terbatas," papar Raziya kepada Kashmir Reader.
"Kami ingin merek kami mendapat banyak perhatian tidak hanya di Kashmir tetapi juga di tingkat nasional dan internasional. Kami telah menguji merek kami pada diri kami sendiri terlebih dahulu kemudian kami menjualnya di pasar. Kami meyakinkan kaum wanita untuk memanfaatkan sepenuhnya merek kami yang telah diverifikasi dan disertifikasi oleh departemen."
Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi 11 wanita dan sekarang mereka semua mandiri dan berdikari.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H