"Kashmir adalah tempat yang indah, dan para seniman harus menampilkannya dengan kemampuan terbaik mereka. Kami membutuhkan lebih banyak ruang budaya di Kashmir. Ini akan membantu seniman dan profesional lainnya untuk memberikan yang terbaik di bidang seni," ungkap Shazia kepada ANI.
Meskipun ada keragaman dalam karya seninya, dua lukisan Shazia memamerkan darwis Sufi berputar.
"Dalam pemahaman saya, para seniman yang berputar-putar di beberapa titik menemukan bahwa segala sesuatu di sekitar mereka buram, dan ketika hal-hal duniawi ini menjadi buram bagi mereka, saat itulah mereka terhubung dengan Tuhan. Mereka bahkan mencoba menari seolah-olah terputus dari urusan duniawi," jelas Shazia kepada Kashmir Life.
Penggunaan warna yang berbeda oleh Shazia telah menarik perhatian banyak orang. Pengunjung kagum dengan keterampilan dan kreativitas luar biasa yang tertuai di dalam setiap karya.
Iftekhar Ahmad Wani, di sisi lain, adalah seorang seniman otodidak yang bekerja sebagai manajer pemasaran dan ahli pemasaran industri di Arab Saudi. Ia mulai melukis pada tahun 2012 dan merasa bahwa seni datang dengan sendirinya. Ia sering menggunakan Kashmir sebagai inspirasi lukisannya.
Salah satu pengunjung bernama Unis Saleem menggambarkan pameran tersebut sebagai pengalaman yang menggugah pikiran.
"Setiap lukisan sepertinya bercerita. Bagi orang seperti saya yang selalu berdiam dalam lukisan, mengunjungi pameran ini telah menjadi pelipur lara sekaligus pengalaman yang menggugah pikiran," tutur Unis kepada Kashmir Life.
Pameran ini sukses besar dan para pengunjung dibuat kagum dengan bakat dan kreativitas luar biasa yang dipamerkan.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
