Oleh Dinda Annisa
Administrasi Jammu dan Kashmir (J&K), melalui Institut Pengembangan Kewirausahaan Jammu dan Kashmir (JKEDI), telah menawarkan pelatihan kepada pengusaha perempuan muda dalam perumusan rencana bisnis, manajemen akun dan banyak konsep dasar lain yang relevan untuk waktu yang lama.
Pada tanggal 1 Maret, direktur JKEDI Ajaz Ahmad Bhat telah mengucapkan selamat kepada calon pengusaha perempuan muda dari Pulwama setelah menyelesaikan pelatihan mereka yang diadakan di bawah skema mata pencaharian Tejaswini dari Mission Youth di kampus Pampore.
Sembari mengakui ketangguhan dan kegigihan mereka, Ajaz menawarkan semua dukungan yang memungkinkan kepada mereka. Ia mengatakan bahwa ia ingin setiap orang yang menghadiri program ini menjadi duta dan mendorong perempuan lain untuk maju serta memanfaatkan skema pemerintah yang dirancang khusus untuk mereka.
Ia percaya bahwa wanita lebih sabar daripada pria dan terbukti menjadi pengusaha sukses.
"Wanita dapat memilih aktivitas apa saja yang dapat menguntungkan dan tidak harus terpaku pada bisnis stereotip yang biasanya diasosiasikan dengan mereka. Mereka bisa membuat keajaiban dalam aktivitas apa pun yang mereka pilih," kata Ajaz kepada kantor berita ANI baru-baru ini.
Menurut surat kabar online ThePrint, para peserta program mendapatkan pemaparan industri sepanjang hari dan kunjungan lapangan. Selama kunjungan, para peserta telah menyaksikan langsung demonstrasi praktis berbasis industri dari berbagai operasi seperti produksi, pemrosesan, pengawetan, branding dan kontrol kualitas di industri terkait makanan.
Pemerintah J&K memberdayakan dan mendorong perempuan muda melalui skema Tesjaswani yang ambisius dengan memberikan bantuan keuangan untuk mendirikan usaha yang menguntungkan, sesuai dengan keterampilan, pelatihan, bakat dan kondisi lokal mereka.
Skema Tejaswini yang diluncurkan oleh Letnan Gubernur J&K Manoj Sinha pada bulan Juni 2021 merupakan upaya khusus Mission Youth untuk memberdayakan perempuan muda dan menjadikan mereka mandiri.
Menurut portal berita Cross Town News, J&K juga memfasilitasi keuangan lunak untuk mendirikan perusahaan baru atau untuk perluasan dan modernisasi usaha yang ada untuk menghasilkan pendapatan.
Tujuan luas dari program pendanaan awal untuk remaja dan wanita muda J&K ini adalah membuat mereka berdaya dan mandiri melalui usaha bisnis mereka sendiri. Skema Tejaswini memberikan bantuan keuangan kepada perempuan muda berusia 18 hingga 35 tahun.
Di bawah skema tersebut, pengusaha perempuan difasilitasi untuk memanfaatkan bantuan keuangan di bawah Mudra dari J&K Bank hingga Rs 5 lakh (AS$6.095).
Skema ini bermaksud untuk memberikan bantuan kepada semua wanita muda yang memenuhi syarat yang berdomisili di J&K dan memiliki kualifikasi matrikulasi ke atas. Skema tersebut juga melayani perusahaan di mana pengusaha perempuan memegang tidak kurang dari 50% kepemilikan keuangan, selain memberikan bantuan untuk mendirikan bisnis yang berpusat pada perempuan dan usaha mikro.
Ajaz menekankan perlunya pertumbuhan inklusif melalui pemberdayaan perempuan dan inklusi populasi suku, terbelakang dan perbatasan dalam pembangunan bangsa seperti yang dibayangkan oleh Gubernur Sinha.
"Program kesadaran semacam itu diselenggarakan oleh JKEDI sebagai bagian dari upayanya untuk menciptakan kesadaran massal di antara kaum muda terdidik di wilayah J&K yang jauh tentang realitas pasar tenaga kerja di J&K dan ruang lingkup kewirausahaan serta wirausaha di berbagai sektor," ujar Ajaz kepada surat kabar harian Greater Kashmir beberapa waktu lalu.
Pengusaha perempuan yang dilatih mengatakan bahwa program pelatihan telah memberi mereka kepercayaan diri yang besar untuk memulai perjalanan kewirausahaan mereka.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H