Sebagai penerima Schwarzman Scholars, Pallavi akan belajar selama satu tahun (2023-2024) untuk program gelar Masternya di Global Affairs di Schwarzman College di kampus Universitas Tsinghua di Beijing, China. Ia akan menerima biaya hidup, akomodasi dan makanannya melalui Schwarzman Scholars selama satu tahun.
Menurut kantor berita IANS, Schwarzman Scholars didanai oleh miliarder Amerika Stephen Schwarzman. Ini adalah salah satu dari sedikit beasiswa terbaik di dunia, di mana ribuan kandidat dari seluruh dunia mengajukan aplikasinya setiap tahun.
Beasiswa ini dimulai pada tahun 1902 oleh Stephen Schwarzman, terinspirasi oleh Beasiswa Rhodes, sebuah beasiswa untuk mempromosikan pemahaman dan perdamaian dunia.
Pada tanggal 7 Desember 2022, Schwarzman Scholars, salah satu beasiswa pascasarjana paling bergengsi di dunia, telah mengumumkan angkatan kedelapan siswa yang diterima untuk tahun akademik 2023-2024. Hanya 151 kandidat dari sekitar 3.000 yang dipilih dari 36 negara dan 121 universitas di seluruh dunia.
Seleksinya pun memiliki prosedur yang terberat di dunia.
"Para sarjana dipilih melalui proses aplikasi yang ketat yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi kepemimpinan, kecerdasan dan kekuatan karakter. Lebih dari 400 kandidat dari 60 negara diundang untuk wawancara dengan panel CEO, pejabat pemerintah, rektor universitas, jurnalis dan eksekutif nirlaba, dan lainnya," schwarzmanscholars.org.
Tahun ini, enam kandidat, termasuk Pallavi, dari India telah terpilih untuk Penerima Schwarzman Scholars. Tiga kandidat asal India dari negara lain juga dipilih untuk beasiswa tersebut.
Stephen A. Schwarzman, Founding Trustee dari Schwarzman Scholars, berharap para sarjana tahun ini dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah ilmunya.
"Saya senang dengan potensi kohort kedelapan. Karena lanskap geopolitik menjadi semakin kompleks setiap hari, saya menantikan para cendekiawan terpilih tahun ini dan kemampuan mereka untuk secara serius terlibat dengan isu-isu global dan mendorong perubahan. Kami yakin bahwa kelompok pemimpin muda yang menginspirasi ini akan memanfaatkan kesempatan unik ini sebaik-baiknya," kata Stephen dalam siaran pers pada tanggal 7 Desember.
Di antara 151 penerima tahun ini, kita memiliki satu siswa Indonesia. Tak lain adalah Hans Sebastian Mulyawan yang saat ini sedang menempuh pendidikan di National University of Singapore (NUS). Ia akan menerima gelar sarjananya