Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Universitas Muhammadiyah Jakarta Menyelenggarakan Seminar Internasional untuk Memperingati Tragedi Serangan Teror 26/11

25 November 2022   10:57 Diperbarui: 25 November 2022   10:58 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senada dengan Prof., pembicara lain Dr. Sri Yunanto, Dosen Senior UMJ, juga membandingkan kesamaan antara serangan teror Mumbai dengan bom Bali tahun 2002.

Menurut Sri Yunanto, pelaku serangan teror Mumbai berasal dari LeT yang berbasis di Pakistan dan bom Bali dilakukan oleh Jemaah Islamiyah (JI) Indonesia. Baik LeT maupun JI terkait dengan organisasi teroris internasional al-Qaeda dan menerima dana untuk serangan tersebut.

LeT terkait erat dengan agen mata-mata Inter-Services Intelligence (ISI) Paksitan. Ia menyatakan keterkejutannya tentang mengapa Pakistan mendukung terorisme.

"Pakistan adalah negara yang aneh," tutur Sri Yunanto.

Ia kemudian menjelaskan bahaya terorisme.

"Terorisme adalah ancaman keamanan yang tidak terukur. Ini juga merupakan ancaman non-keamanan dan kejahatan terhadap kemanusiaan," jelas Sri Yunanto.

Mengapa Pakistan menargetkan Mumbai melalui para terorisnya?

"Tujuan utama Pakistan adalah untuk mendestabilisasi dengan segala cara," papar Veeramalla Anjaiah, Peneliti Senior di Pusat Studi Asia Tenggara (CSEAS), pada seminar tersebut.

Itu adalah bagian dari perang proksi Pakistan melawan India.

"Perang proksi yang berlarut-larut serta serangan politik dan diplomatik yang berkelanjutan adalah bagian dari strategi yang dibuat dengan baik untuk membuat India terlibat dalam pertengkaran internal dan membebani ekonomi India," Gurmeet Kanwal dari Manohar Parrikar Institute for Defense Studies and Analyses (MP-IDSA) pernah berkata.

Mengapa Mumbai?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun