Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mehak Parvez Memulai Bisnis Lilinnya di Jammu dan Kashmir

14 November 2022   12:06 Diperbarui: 14 November 2022   12:31 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengusaha pembuat lilin Mehak Parvez di Jammu dan Kashmir. | Sumber: dailygoodmorningkashmir.com

Oleh Dinda Annisa

Jammu dan Kashmir (J&K), sebuah Wilayah Persatuan India, adalah rumah bagi beberapa anak muda berbakat, yang merambah bisnis baru untuk memulai karir mereka. Mehak Parvez, seorang wanita muda dari Srinagar, adalah salah satu dari anak-anak muda yang memulai bisnis pembuatan lilinnya sendiri.

Ia adalah wanita Kashmir pertama yang memulai bisnis pembuatan lilin.

Mehak, lulusan teknik yang berusia 26 tahun dari daerah Illahi Bagh, terinspirasi dari kegemarannya membuat lilin sejak kecil.

Orang Kashmir biasanya tidak menggunakan lilin dekoratif untuk acara-acara atau perayaan. Namun berkat usaha baru Mehak, budaya lilin sedang bangkit. Ia harus memulai bisnisnya dari nol.

"Setelah saya mulai membuat dan menjualnya, orang-orang sekarang ingin mencobanya. Mereka menelepon dan menanyakan proses pembuatannya kepada saya," kata Mehak kepada situs berita edexlive.com beberapa waktu lalu.

Ia memulai bisnisnya selama periode lockdown pandemi COVID-19 tahun lalu. Ia membuka perusahaannya Shamaaque by Mehak pada bulan Agustus 2021. Ia menginvestasikan Rs 40.000 (AS$496,87) untuk memulai bisnisnya.

Menurut surat kabar Good Morning Kashmir, Mehak menghadapi banyak kesulitan pada awalnya dalam mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini, tetapi dengan sikap positif ia tetap melanjutkan inisiatifnya.

Dibuat dalam berbagai warna dan desain, lilin ini semakin populer di lembah Kashmir.

Mehak mengatakan bahwa harganya bervariasi sesuai dengan jenis lilin. Misalnya, jika ia menggunakan pewarna impor saat membuat lilin, maka mungkin sedikit lebih mahal daripada yang lain.

Ia mengimpor peralatan yang dibutuhkan dari luar J&K karena lilin dengan desain berbeda dibuat dari luar negeri.

Mehak menjalankan bisnisnya dari Srinagar sendiri dan menerima sebagian besar pesanannya melalui media sosial. Hanya 2 bulan dalam bisnis ini, dan dia sudah mulai menerima 4-5 pesanan setiap minggu. Pengikut media sosialnya telah berkembang dari 100 menjadi 700, dan pengikutnya terus menghargai karyanya di platform media sosial.

Orang-orang dapat memesan jenis lilin apa pun.

"Lilinnya saya buat sesuai keinginan pelanggan saya, wangi, warna, tampilannya, desainnya, dll. Lilinnya saya buat sendiri, butuh sekitar 2-3 jam untuk menyelesaikannya," ujar Mehak kepada edexlive.com.

Mehak Parvez sedang membuat lilin di Jammu dan Kashmir. | Sumber: kashmirdigest.com
Mehak Parvez sedang membuat lilin di Jammu dan Kashmir. | Sumber: kashmirdigest.com

Harga lilin mulai dari Rs 35 dan bisa sampai Rs 1.000 tergantung pada desain dan ukuran lilinnya. Pesanan terbesar yang ia terima sampai sekarang adalah untuk pernikahan, Mehak memproduksi sekitar 5.000 buah lilin.

Mehak memiliki rencana untuk mengubah bisnisnya menjadi bisnis yang berkembang setelah semuanya membaik.

"Saat ini saya melakukan semuanya sendiri, saya membutuhkan tenaga dan tidak bisa menangani semua aspek sendirian. Saya perlu mendirikan kantor tempat saya bekerja, sekarang saya bekerja dari rumah saya sendiri," ungkap Mehak kepada edexlive.com.

Mehak sedang berkembang dan ia telah menerima pesanan dari seluruh India.

Mehak telah diapresiasi oleh Jammu and Kashmir Tourism Development Corporation.

Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun