Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Memecah Hambatan, Wanita Muslim Kashmir Memilih 'Make-up' sebagai Karier dan Unggul di Dalamnya (2)

28 Juli 2022   15:37 Diperbarui: 28 Juli 2022   15:39 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sami Khankashi | Sumber: indiatimes.com

Oleh Dinda Annisa

Jammu dan Kashmir (J&K) adalah Wilayah Persatuan India. Walaupun belum pulih dari pandemi COVID-19, sektor swasta telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Anehnya, wanita Kashmir melanggar begitu banyak tabu sosial dan mengambil profesi baru untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka yang luar biasa.

Sektor kecantikan dan kesehatan adalah yang sedang booming saat ini di J&K. Banyak wanita Kashmir telah menjadi penata rias profesional dan mendirikan perusahaan rintisan mereka sendiri. Mereka melakukannya dengan sangat baik.

Idrees Bukhtiyar dari situs web indiatimes.com baru-baru ini mewawancarai lima wanita yang berhasil dalam karir baru ini. Pada awalnya, mereka mungkin menghadapi serangan balik tetapi semangat mereka untuk melakukan yang terbaik dan mencapai tingkat kesuksesan yang baru membuat mereka terus maju. Berikut kisah menarik mereka. Ini adalah bagian terakhir dari dua bagian.

Sami Khankashi

Sami Khankashi, 30, memulai karir riasnya di New Delhi empat tahun yang lalu tetapi telah kembali ke tempat asalnya di Srinagar pada tahun 2020 setelah pecahnya pandemi COVID-19.

Sami merasa harus memberikan pekerjaan berkualitas kepada pelanggannya.

"Kita harus menghargai uang rakyat di masa-masa sulit ini dan memberikan layanan terbaik kita," kata Sami kepada indiatimes.com.

Ia menggunakan Instagram-nya untuk bisnis yang ia jalankan. Ia telah memproses pesanan-pesanannya melalui Instagram.

Bisnisnya tersedia di Instagram dengan nama makeupstorybysami.

Sami mengatakan bahwa ini adalah pekerjaan yang penting dan seniman perlu belajar secara profesional.

"Dalam banyak kasus, saya melihat orang-orang belajar hal-hal dasarnya dari YouTube lalu masuk ke profesi ini. Itu sangat salah dan merendahkan profesi," ujar Sami, yang melakukan rias selebriti, pengantin, pre-wedding dan make-up lainnya.

Ia mengatakan bahwa ada sebagian dari orang-orang yang masih berusaha untuk menjatuhkan para make-up artist wanita, tetapi itu tidak menyurutkan semangat mereka.

Sami telah melakukan make-up untuk beberapa selebriti seperti Mahira Sharma, Miel dan A Kay di Srinagar.

Sabinaa Shafi

Sabinaa Shafi | Sumber: indiatimes.com
Sabinaa Shafi | Sumber: indiatimes.com

Sabinaa Shafi dulu bekerja di industri penerbangan sebagai pengawas kabin di jet pribadi. Ia menyukai dekorasi sejak kecil. Sabinaa berhenti dari pekerjaannya di pesawat untuk memilih make-up sebagai kariernya.

"Saya selalu suka mendekorasi sesuatu dan ingin melakukannya dengan cara yang inovatif. Setelah menghabiskan lebih dari 10 tahun di bidang penerbangan membawa saya ke berbagai belahan dunia di mana saya bisa melihat gaya hidup dan budaya mereka. Ini juga menjadi faktor yang menginspirasi saya untuk memilih karir ini," ungkap Sabinaa.

Sabinaa dibesarkan di New Delhi dan baru-baru ini pindah ke J&K sebagai bagian dari karir barunya.

"Dulu saya ke luar negeri, saya biasa beli make-up, melakukan percobaan dengan teman dan keluarga, mereka mulai menyukainya kemudian saya terjun ke profesi ini," tutur Sabinaa.

Ia telah mengikuti kursus tata rias di Inggris pada tahun 2016.

Ketika ia memutuskan untuk beralih ke karir make-up, tidak terlalu sulit dibandingkan ketika ia memilih pekerjaan penerbangan. Justru terasa lebih sulit untuk meyakinkan ayahnya ketika ia bergabung dalam pekerjaan di penerbangan.

"Bidangnya benar-benar berbeda. Tapi untuk riasan, semuanya berjalan lancar karena mereka terkesan dengan respek yang telah saya dapatkan selama ini," papar Sabinaa.

Sabinaa  seorang ahli rias pengantin, dikenal dengan nama Instagram-nya makeupbysabinaa. Ia memiliki lebih dari 122.000 pengikut di Instagram.

Diya Umar

Diya Umar | Sumber: indiatimes.com
Diya Umar | Sumber: indiatimes.com

Diya Umar, 35, memulai karir make-up-nya pada tahun 2015. Ia memiliki semangat dan banyak ide inovatif untuk industri make-up.

"Saya awalnya skeptis dengan karya ini karena tidak ada banyak make-up artist. Saya sempat bingung apakah profesi ini akan berhasil atau tidak, tetapi akhirnya saya mengambil risiko dan masuk ke dalamnya. Saya menyukai pekerjaan saya," kata Diya, yang pernah mengikuti kursus make-up dari akademi yang berbasis di London di New Delhi.

Ia memulai studionya sendiri pada tahun 2016.

"Kami juga memperluas pekerjaannya ke perhiasan, pakaian pengantin dan barang-barang lainnya," ungkap Diya.

Dia percaya bahwa profesi memiliki banyak ruang lingkup jika pekerjaan tersebut dilakukan dengan cara yang benar.

"Jika seseorang berinvestasi pada Anda, mereka menginginkan layanan terbaik dan kita perlu memastikan ini. Kita pasti perlu ikut kursus jika mereka ingin pekerjaan di bidang ini," ujar Diya, yang menyelenggarakan berbagai tutorial untuk para gadis.

Diya mengenang saat di tahun 2020 dimana pandemi COVID-19 sedang memuncak dan banyak make-up artist yang kehilangan bisnisnya.

"Dulu kami menerima 80-85 pengantin dalam satu musim tetapi setelah COVID, menjadi sulit untuk mendapatkan 30 pengantin," papar Diya.

Di Indonesia, kita juga memiliki beberapa make-up artist terkenal. Bahkan, industri kosmetik didominasi oleh wanita. Pengusaha wanita Mooryati Soedibyo menjalankan perusahaan kosmetiknya PT Mustika Ratu sedangkan Martha Tilaar memimpin Martha Tilaar Group, produsen utama produk kecantikan Sariayu. Martha memulai karirnya dari salon hingga menjadi konglomerat bisnis saat ini.

Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun