Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

ASEAN Lebih Suka Menggunakan Dialog dalam Menghadapi China yang Agresif

2 Juli 2022   16:48 Diperbarui: 2 Juli 2022   16:52 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi baru-baru ini mengeluhkan kurangnya kepercayaan di wilayah tersebut. Meskipun ia tidak menyebutkan negara manapun, tetapi semua orang tahu bahwa yang dimaksud adalah China.

Menurut Saha, India jauh lebih baik dari China.

"Di antara negara-negara ASEAN, kepercayaan di India ada," tambah Saha.

China adalah negara yang diperintah oleh partai komunis otokratis, yang ideologinya menentang demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia dan agama. China telah menekan semua agama di negaranya karena Partai Komunis tidak percaya pada agama.

Tidak hanya sekarang, selama periode Revolusi Kebudayaan (1966 hingga 1976) umat Islam di Xinjiang menghadapi periode terburuk dalam hidup mereka.

Dr Ayjaz Wani | Sumber: CSEAS
Dr Ayjaz Wani | Sumber: CSEAS

"Mereka [komunis] melarang setiap hal. Al-Quran dilarang. Masjid-masjid ditutup. Asosiasi keagamaan dilarang. Pelajaran Al-Quran dilarang. Perkawinan dalam agama dihapuskan. Dan sunat, salah satu premis dasar umat Islam juga dilarang. Dan orang-orang itu, yang melakukan sunat dipenjara," jelas Dr. Ayjaz Wani, seorang peneliti di Observer Research Foundation di Mumbai.

Revolusi Kebudayaan adalah pembantaian orang China yang dilakukan oleh Partai Komunis China (PKC). Jutaan orang China terbunuh dalam Revolusi Kebudayaan.

Sekarang China di bawah Presiden Xi Jinping ingin menekan umat Islam di Xinjiang. Menumbuhkan jenggot dapat membuat Anda dipenjara atau kamp konsentrasi.

"Mereka [komunis China] ingin mengikis budaya Islam, tradisi Islam di Xinjiang," kata Wani.

China, menurut Wani, telah menggunakan kekuatan ekonominya sebagai alat untuk menjinakkan negara-negara Muslim agar tetap diam atas penganiayaan China terhadap Muslim Uyghur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun