CSEAS telah mengeluarkan Press Release tentang webinar ini dan sudah dikirimkan ke  banyak media di Indonesia.
Hari ini, tanggal 5 Februari, merupakan hari libur nasional di Pakistan karena ini Hari Solidaritas Kashmir.
Kashmir, sebuah wilayah tetangga, sama sekali tidak terkait dengan Pakistan. Kashmir adalah bagian dari wilayah India J&K. Meskipun itu adalah bagian kecil dari J&K tetapi sering mengacu pada keseluruhan J&K.
Mengapa Pakistan dan para pemimpinnya selalu membicarakan Kashmir di setiap forum? Mereka ingin menduduki seluruh J&K dengan cara apa pun. Karena Kashmir berbatasan dengan Pakistan dan mayoritas penduduknya adalah Muslim, ini adalah mimpi bagi Pakistan untuk mencaplok J&K.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan Kashmir, Pakistan berperang dengan India selama empat kali pada tahun 1947, 1965, 1971 dan 1999. Pakistan mengalami kekalahan dalam setiap perang dan kehilangan sebagian besar wilayahnya pada tahun 1971 ketika orang-orang di Pakistan Timur mendirikan negara mereka sendiri bernama Bangladesh dengan bantuan India.
Meskipun merupakan negara miskin, Pakistan menghabiskan sebagian besar pengeluarannya untuk pertahanan setiap tahun. Tahun lalu, anggaran pertahanannya adalah $8.78 miliar, 16 persen dari total anggaran. Mereka telah menghabiskan dana untuk pertahanan lebih dari 4 persen dari PDB, jauh lebih tinggi daripada pendidikan, yaitu 2.6 persen dari PDB.
Pada tahun 1998, Pakistan memperoleh senjata nuklir.
Sejak tahun 1989, Pakistan melancarkan perang intensitas rendah atau perang proksi di J&K India dengan secara teratur mengirim teroris terlatih dan mendorong separatis.
Latar belakang
Tujuh puluh lima tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 15 Agustus 1947, India merdeka dari penjajahan Inggris. Tetapi negara tersebut dibagi menjadi dua -- India dan Pakistan -- berdasarkan agama.
Saat itu, ada wilayah kerajaan yang merdeka, yaitu J&K, yang memiliki masyarakat multi-agama seperti Indonesia. J&K tidak bergabung dengan Pakistan atau India sampai Oktober 1947.