Mohon tunggu...
Diniyatil Ulya
Diniyatil Ulya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Semester Akhir

Still Learn!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Menjadi Pendegar yang Baik

21 Desember 2020   23:01 Diperbarui: 21 Desember 2020   23:02 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: sayaajarkan.com

Dimasa-masa berat seperti sekarang ini, masalah tentang kesehatan mental itu mendapatkan sorotan yang amat sangat besar. Orang-orang mulai sadar tentang pentingnya punya kesatuan mental yang baik dan sehat. Sayangnya, meningkatkan kesadaran ini sebenarnya belum diiringi dengan pemahaman yang baik dan benar. 

Salah satunya yaitu tentang keterampilan dasar psikologis, dimana keterampilan dasar ini membantu agar dunia di sekitar kita jadi lebih baik atau istilah keren nya agen kesehatan mental sebagai agent of change. 

Salah satu keterampilan dasar tersebut adalah dengan menjadi pendengar yang baik, baik itu sahabat, teman, keluarga bahkan saudara sendiri. Dengan menjadi pendengar yang baik, kita gak cuma menghargai dan mengapresiasi orang lain, tapi juga membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

Orang yang punya kemampuan mendengar yang baik cenderung lebih disukai banyak orang dibanding mereka yang jago berdebat atau berbicara. 

Bagaimana cara menjadi pendengar yang baik itu beserta contohnya?

1. Jangan Alihkan Perhatian

Mengalihkan perhatian seseorang ketika dia sedang berbicara serius dapat membuat masalahnya semakin berat. Usahakan agar hindari gangguan-gangguan terutama yang biasa terjadi adalah telepon genggam yang tiba-tiba mendapat telepon. Dengan demikian dia akan merasa kita pengertian dan peduli dengan apa yang dia rasakan.

2. Jangan Sela Pembicaraan

Tidak ada hal yang lebih menyebalkan selain disela ketika sedang berbicara. Walaupun terkadang kata-kata yang kita sampaikan itu menambahi atau mendukung pendapatnya yang dikeluarkannya tetapi sebaiknya jangan buru-buru melakukannya. 

Jawab saja seperlunya ketika dia melemparkan pertanyaan dan baru berikan saran atau kata-kata yang membesarkan hatinya ketika dia sudah selesai bicara. Dengan demikian dia akan merasa kita mendengarkan seluruh kisah nya dengan baik tanpa menyela dan membuatnya jengkel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun