Mohon tunggu...
Diniyatil Ulya
Diniyatil Ulya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Semester Akhir

Still Learn!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Salah Jurusan dan Akhirnya?

21 Desember 2020   19:05 Diperbarui: 22 Desember 2020   01:22 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://rencanamu.id/assets/file_uploaded/blog/1492504818-bledy-zywi.jpg

Kok ambil jurusan ini atau apa alasan mengambil jurusan ini?

Pasti kalian pernah ditanya ini sama senior kalian sewaktu jadi maba pas orientasi berlangsung, jangankan senior saudara-saudara terdekat kalian bahkan kepo dengan apa jawaban kalian ketika ditanya pertanyaan ini. 

Nama gue Dini salah satu mahasiswi di universitas negeri Kota Padang. Jurusan gue saat ini adalah Teknik Elektro dengan prodi Pendidikan Teknik Elektro. Jurusan ini terdengar keren tentunya, seorang cewek di universitas negeri jurusan teknik. Saudara gue bahkan tetangga gue takjub dengan gue, ya ngak gimana, kalau jurusan teknik kan di dominasi oleh cowok dan jarang banget ada cewek, hanya cewek strong yang bisa tinggal disana. Begitulah opini mereka tentang cewek yang ambil jurusan teknik, padahal ada cerita pilu dibalik semua ini.

Sewaktu gue tamat SMA di Kota Padang. Gue ngak tau mau masuk jurusan apa dan mesti kuliah dimana, gue nanya ke orangtua, mereka malah nyerahin masalah ini ke gue tanpa kasih sedikit solusi bagi gue untuk kuliah dimana dan jurusan apa. Gue bingung dan mencoba mencari jalan dengan nanya ke teman-teman gue dan guru-guru gue, namun apa yang mereka sarankan ngak masuk ke otak gue, gue ngak mau di jurusan itu. 

Suatu hari, gue iseng scroll-scroll instagram dan ketemu sekolah kedinasan, dimana gratis uang kuliah dan kerja dijamin serta langsung jadi PNS. Gue excited banget dan daftar. Nama sekolahnya adalah STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik). Setelah gue test dan melihat hasil pengumumannya, gue ngak lulus. Namun semangat gue ngak sampai disitu aja, walaupun gue ngak lulus sekolah kedinasan yang full beasiswa, gue bisa daftar sekolah kedinasan lainya yaitu STT-PLN dimana sekolah ini bernaung di bawah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT. PLN (Persero). Alasan gue mengambil ini adalah dikarenakan teman gue yang daftar umumnya pada lulus serta prospek kerjanya juga bagus, alhasil langsung membuat gue jatuh cinta sama jurusan listrik. Setelah gue daftar, ternyata alhamdulillah gue lulus dengan jurusan pilihan pertama. 

Gue kabari orangtua gue, mereka terlihat senang melihat wajah bahagia gue, namun itu semua sirna ketika keluar pengumuman UKT yang harus gue bayar persemester nya, gue aja ngak nyangka bakalan semahal itu. 30 juta/semester. Orangtua gue ngak sanggup buat bayarnya dan gue pun juga ngak mau ngebebanin mereka. Akhirnya gue lepasin tu jurusan dengan berat hati. 

Gue daftar SBMPTN, dengan jurusan pertama keperawatan (usulan saudara) jurusan kedua bahasa inggris ( usulan orangtua) dan jurusan ketiga elektro (usulan gue sendiri). Sebenarnya gue bimbang mau ngambil jurusan apa, karena kekesalan gue yang ngak bisa kuliah di STT-PLN, gue mengambil jurusan elektro di salah satu optionnya. Setelah test SBMPTN dan tibalah hari pengumumumanya, alhamdulillah gue lulus dengan jurusan pilihan ketiga yaitu teknik elektro. Gue kaget, padahal gue cuma asalan aja ambil tu jurusan dan ngak berharap banyak. Orangtua gue support gue dan UKT nya juga standard dan orangtua gue mampu. Namun sialnya gue begitu ceroboh, ternyata gue mengambil prodi kependidikan, gue baru sadar ketika sudah menerima slip pembayaran UKT. Gue ingat, saat memilih jurusan ada tulisan teknik elektro NK dan teknik elektro aja. Dikarenakan gue ngak tau apa itu NK, akhirnya gue pilih jurusan yang teknik elektro yang ngak ada NK nya. Gue benar-benar menyesal tapi itu semua udah terlambat, gue bertekad bakal jalanin aja, suka ngak suka mau ngak mau.

Sekarang gue udah semester lima, tinggal tiga semester lagi, gue tamat. Selama masuk dunia perkuliahan sampe sekarang, gue yang awalnya pasrah dengan jurusan ini berharap bakalan suka, tapi hasil yang gue dapetin zero. Gue kuliah karena takut uang orangtua gue sia-sia. Gue benar-benar berpikir demikian sampe-sampe gue ngak mikirin masa depan gue mau jadi apa sedangkan gue ngak mau jadi guru. 

Sampai sekarang pun gue belum mendapatkan motivasi untuk menyukai jurusan ini. Jadi bagi kalian yang kuliah di jurusan yang salah dan mau tamat, gue berharap kalian mencari motivasi. Dan boleh share juga ke gue.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun