Kabar duka menjadi penutup tahun 2014. Pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501 hilang kontak pada Minggu, 28 Desember 2014. Setelah tiga hari pencarian, akhirnya serpihan pesawat yang memiliki rute Surabaya-Singapura ini ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Media massa lokal maupun asing pun ramai memberitakan peristiwa ini.
Kesedihan tergambar jelas dirasakan oleh keluarga dan kerabat penumpang. Ucapan belasungkawa dan simpati pun mengalir deras dari berbagai media sosial. Di tengah berbagai media yang dipenuhi berita dengan suasana duka terkait pencarian QZ8501, nampaknya tidak berpengaruh pada rcti. Stasiun televisi ini lebih memilih untuk menayangkan acara ngunduh mantu Raffi Ahmad-Nagita Slavina. Disiarkan live ekslusif dari Bandung, tentu saja suasana acara ini berbanding terbalik dengan apa yang tengah dirasakan keluarga penumpang AirAsia QZ8501.
Tidak ada kata jera sepertinya untuk rcti yang juga telah menayangkan resepsi pernikahan Raffi-Gigi sampai privat party mereka di Bali. Bahkan lahiran Ashanty pun disiarkannya secara langsung. Kecaman atau teguran dari KPI rasanya tidak akan mempan untuk para stasiun tv yang memegang teguh prinsip “anjing menggonggong khafilah berlalu”.
Menyiarkan hal-hal macam ini saja sudah melanggar frekuensi publik. Ditambah pula disiarkan di tengah kondisi negara yang sedang berkabung, rasanya tidak etis. Menampilkan sesuatu yang berhura-hura disaat yang lain dirundung duka. Janganlah sampai melupakan sisi kemanusiaan hanya untuk seorang artis yang bukan siapa-siapa dan keuntungan semata.
Sebagai media masyarakat, selayaknya rcti bisa mencancel menyiarkan acara ini, demi menghormati atau setidaknya ikut bersimpati terhadap bencana yang terjadi. Jangan terkesan bersenang-senang di atas penderitaan orang lain!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H