Mohon tunggu...
Dinissa Azhari
Dinissa Azhari Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta

Selanjutnya

Tutup

Seni

Review Komik 'Ringgas: Merubah Nasib Bersama Sawit'

25 Juni 2024   20:46 Diperbarui: 25 Juni 2024   21:27 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ringgas -- Sebuah komik dengan prolog menarik. Dimana, pemeran utama bernama Ringgas secara mengejutkan kembali ke masa lampau di tengah rasa sesal akan pilihan hidupnya. Seolah takdir memberinya kesempatan hidup kedua, ia terbangun di masa lalu bersama biji sawit yang memancar di telapak tangannya. Komik Ringgas merupakan sebuah komik persembahan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang berkolaborasi dengan Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), sebagai inisiator soft diplomacy komunikasi industri sawit.

Klik Di sini untuk menuju website ‘Komik Ringgas’.

Komik ini, memiliki desain visual yang menarik bagi pembaca. Setiap alur cerita, digambarkan dengan sangat jelas dan detail. Sehingga, pembaca seperti melihat latar tempat dan tokoh di dalam cerita secara tidak langsung. Ringgas, sebagai pemeran utama petani sawit, memiliki karakter kuat dengan sikap bijaksana dan hati yang lembut. Dimana, setiap konflik yang hadir dapat ia atasi dengan solusi cerdik tanpa adanya kekerasan.

Salah satunya, ketika Ringgas menemukan seseorang yang menjatuhkan usaha Perkebunan sawit. Lewat jejaring internet seseorang memberikan penilaian buruk terhadap sawit maupun perkebunannya, yang dikatakan dapat memperburuk kesehatan dan lingkungan. Namun, Ringgas dengan akal cerdiknya menyangkal hal tersebut dengan bukti valid. Bahwa sawit sebetulnya memiliki khasiat dan manfaat yang tak terhingga dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi pengganti terbaik bagi hutan yang telah musnah.

Komik Ringgas ini, memiliki kandungan makna yang cukup dalam terhadap kehidupan. Dimana, di era yang canggih nyatanya masyarakat masih enggan memfilter atau menyaring informasi yang didapat dari internet, dengan menelannya mentah-mentah. Tidak peduli informasi tersebut apakah benar atau keliru. Selain itu, disebabkan adanya oknum yang menyebarkan berita hoaks atau palsu secara mudah. Hal ini menjadi masalah utama.

Tak sebatas itu, komik ini menaruh perhatian besar terhadap pentingnya ekosistem lingkungan melalui tumbuhan sawit. Di dalam cerita ini, kita dapat menemukan informasi secara tidak langsung bahwa sawit memiliki manfaat yang tak terbatas. Seluruh elemen atau bagian sawit dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari karena sangat baik untuk kesehatan. Untuk itu, para petani kelapa sawit dapat memperoleh bantuan dana dari BPDPKS untuk semua program yang berkaitan dengan kemajuan industri sawit.

Maka, media komik ini sangat baik sebagai soft diplomacy dengan target pembaca gen Z dan millennials dibanding media lain. Sebab, komik pada dasarnya didesain dengan gaya cerita unik dan kekinian. Mulai dari penggambaran ekspresi tokoh hingga banyaknya gambaran latar atau tempat secara detail, komik ini menjadikan pembaca seakan dapat merasakan alur cerita secara lebih mendalam.

Program diplomasi sawit ini dapat menjadi lebih baik, jika karya komik ini dapat dijadikan animasi bergerak. Untuk lebih menarik perhatian konsumen dalam menikmati cerita sekaligus menyerap pesan tersurat maupun tersirat, karya komik ini dapat diolah kembali menjadi video animasi berdurasi singkat. Sehingga, karya yang dihasilkan bukan lagi hanya gambar dan tulisan, tetapi juga dalam bentuk suara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun