Mohon tunggu...
Dini putri Febrianthy
Dini putri Febrianthy Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dua Warga Sumbawa Meninggal Akibat diGigit Anjing Rabies

28 Juni 2024   20:01 Diperbarui: 28 Juni 2024   20:09 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinas Kesehatan dan Peternakan Hewan Kabupaten Sumbawa Besar,NTB, Menyatakan ada dua kasus kematian akibat serangan hewan Rabies yang sudah ditangani sejak awal tahun 2024.Junaidi selaku Kepala Disnakeswan sumbawa saat ditemui di rumah Sekda Sumbawa pada hari Selasa (25/6/2024) menyatakan bahwa ada dua kasus gigitan rabies yang mengakibatkan kematian itu terjadi di kecamatan Alas Barat Dan Kecamatan Lunyuk.


Korban Meninggal Dikarenakan gigitan Anjing Rabies itu bisa terjadi karena korban tidak langsung melapor dan tidak berobat ke rumah sakit.Jika langsung melapor dan ditangani lebih cepat tidak ada terjadi kematian.

Junaidi berkata berdasarkan laporan yang diterima, kasus gigitan dan positif rabies itu terjadi di kecamatan Alas Barat pada Tahun 2023 dan meninggal sekitar April Tahun 2024.Di kecamatan Lunyuk,korban tergigit rabies pada bulan Mei dan Meninggal dunia pada bulan Juni 2024.


junaidi menjelaskan bahwa korban ini tidak datang melapor karena takut suntik vaksin, akhirnya diam diam dan kebetulan bahwa anjing itu peliharaan korban.Korban melapor ketikan kondisinya makin parah, sehingga penangan yang dapat di lakukan juga tidak maksimal. 

Pihak Rumah sakit menaruh perhatian besar terhadap kasus gigitan rabies ini.Ketersedian vaksin untuk saat ini masih mencukupi untuk penanganan lanjutan, Vaksin memang masih cukup banyak tetapi kami blum bisa melakukan pelayanan vaksinasi gigitan rabies karena anggaran yang terbatas.

Juniadi berkata bahwa jumlah hewan penular rabies  yang tidak memiliki tuan disumbawa mencapai 42% dari total populasi.Tentu Hal tersebut menyulitkan pihak untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan penular rabies.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun