Mohon tunggu...
Dini Nuris
Dini Nuris Mohon Tunggu... Penulis - penulis, blogger, dan guru

Blog saya juga bisa dibaca di: http://www.cerahdanmencerahkan.blogspot.com/ tulisandininuris.blogspot.co.id/ berwarnacerah.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Masa Depan Ada di Antara 2 Jendela

5 Februari 2017   12:36 Diperbarui: 5 Februari 2017   13:25 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.beres.id/

2. Jumlah Jendela

Sumber: unsplash
Sumber: unsplash

Semakin banyak jendela yang bening dan mempertukarkan udara baik maka wawasan kita akan semakin kaya, diri kita semakin bijak, pergaulan kita semakin baik, atau manfaat-manfaat positif lainnya yang berpengaruh bagi masa depan.

Kita bisa memprediksi masa depan, mempersiapkan diri dan merencanakan dengan lebih baik, melihat kondisi di negara lain, belajar dari pengalaman orang lain, dan sebagainya. Kita sudah punya sedikit gambaran tanpa harus datang ke suatu tempat atau benar-benar bertemu orang atau melihat sesuatu dengan langsung berada di sana. Buku dan internet tadi menjembatani jarak dan waktu sehingga kita seolah-olah bisa mengindera obyeknya langsung walau hanya dengan membaca atau menonton.

Jadi, perbanyaklah membaca buku dan mengakses internet ya!

Namun, jangan lupa untuk memperhatikan agar banyaknya jendela tidak mengganggu titik fokus kita. Artinya, ada banyak pilihan buku dan situs internet yang positif. Kita harus bisa memilih yang paling positif, paling penting, dan paling mendukung kehidupan kita.

3. Luas Jendela

Semakin luas jendela kita, semakin mampu kita melihat obyek dari gambaran utuhnya.

4. Kerangka Jendela (Kusen)

Sebelum membuat jendela diperlukan kerangka (kusen). Serupa dengan itu, sebelum membaca buku atau mengakses internet siapkan dulu kerangka berpikir yang benar.

5. Penempatan Jendela

Sumber: unsplash
Sumber: unsplash

Penempatan jendela menentukan titik fokus kita. Ia akan ditempatkan di ruang apa, menghadap ke mana, dan sebagainya. Misal, kita mengakses internet dengan asal. Berita-berita yang masuk ke otak kita adalah hal-hal yang “panas” dan negatif. Itu bisa menyebabkan kita terpengaruh, terprovokasi, bad mood, mudah berprasangka buruk, dan sebagainya. Fokus yang salah membuat kita hanya melihat yang buruk-buruk. Selain hidup kita menjadi tidak tenang, pikiran dan energi juga akan tercurah pada hal yang salah. Kita tidak bisa melihat masalah dengan adil/seimbang dan tidak bisa mempelajari hal-hal yang bermanfaat.

6. Waktu yang Tepat untuk Membuka Jendela

Bukalah jendela pada saat yang tepat. Jangan dibuka saat kondisi luar sangat berdebu misalnya, juga jangan dibuka saat mood kita sedang buruk, stres, kelelahan, atau lainnya. Jadi, idealnya, buku/internet hanya dibaca saat isi/postingannya baik, begitupun dengan kondisi internal diri kita, juga baik. Sehingga, kita bisa “mencerna” apa yang kita baca/tonton dengan baik pula.

7. Tirai Jendela

Seandainya kita tidak mengetahui waktu yang tepat untuk membuka jendela, kita masih bisa memanfaatkan tirainya. Tirai jendela ini bisa juga diartikan sebagai filter. Kita harus bisa memfilter informasi yang masuk, baik dari buku maupun internet.

8. Cara Membuka Jendela

Jendela bisa dibuka dengan berbagai cara:

  • Dibuka ke kanan

Sumber: unsplash
Sumber: unsplash

Jika mengarah ke positif, artinya kita bisa melihat hal-hal yang positif dan ingin menirunya.

Jika mengarah ke negatif, artinya kita bisa iri/dengki/hasud/minder atas kebaikan yang didapat orang lain, berprasangka buruk, dan sebagainya.

Maka pilihlah yang positif.

  • Dibuka ke kiri

Jika mengarah ke positif, artinya kita melihat hal-hal yang negatif dan ingin mencegahnya/mengubahnya, tidak ingin mengikuti jejaknya, dan sebagainya.

Jika mengarah ke negatif, artinya kita jadi muak pada dunia, kita akan ikut-ikutan karena orang lain juga melakukan hal negatif itu, kita bisa putus asa, dan sebagainya.

  • Dibuka ke atas

Jika mengarah ke positif maka bisa memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan. Selain itu, jika kita melihat orang-orang yang lebih daripada kita maka kita bisa termotivasi olehnya, meniru caranya, ikut berbahagia dengan keadaannya, dan sebagainya.

Jika mengarah ke negatif maka bisa menyalah-nyalahkan Tuhan atas hal-hal yang tidak disukainya/dibencinya. Selain itu, bisa juga menimbulkan rasa iri/dengki/hasud, merasa Tuhan tidak adil, minder, mempertanyakan ada tidaknya Tuhan, dan sebagainya.

  • Dibuka ke bawah

Jika mengarah ke positif maka kita bisa lebih bersyukur atas keadaan kita, lebih bisa berempati, lebih berjiwa sosial, dan sebagainya.

Jika mengarah ke negatif maka kita bisa sombong, menghina/merendahkan orang lain, dan sebagainya.

  • Dibuka ke dalam

Sumber: https://mirandarosadi85.wordpress.com/
Sumber: https://mirandarosadi85.wordpress.com/

Jika mengarah ke positif maka bisa berpengaruh positif terhadap diri sendiri (memperbaiki apa yang ada di dalam).

Jika mengarah ke negatif maka bisa membuat diri menjadi lebih buruk dari sebelumnya.

  • Dibuka ke luar

Jika mengarah ke positif maka bisa membuat kita mampu mengubah yang ada di luar, misalnya menginspirasi, memotivasi, membuat perubahan baik, dan sebagainya.

Jika mengarah ke negatif maka kita bisa membuat kondisi luar menjadi lebih buruk, misal memprovokasi, memfitnah, mengadu domba, berprasangka buruk, menyalah-nyalahkan tanpa solusi, dan sebagainya.

9. Membersihkan Kaca Jendela

Sumber: https://www.beres.id/
Sumber: https://www.beres.id/

Jendela bisa kotor karena berbagai sebab. Bisa berdebu, bernoda, berminyak, atau lainnya. Itu membuat pandangan menjadi kabur/salah. Oleh karena itu, kita perlu mengulang pembelajaran agar ingatan itu lebih melekat di otak. Kita perlu mempunyai ilmu yang memadai,  menyaring informasi, dan bertanya pada yang lebih tahu. Tak lupa pula kita juga harus mempunyai hati dan pikiran yang terbuka terhadap ilmu pengetahuan yang baru dan kemungkinan bahwa diri kita/informasi yang kita miliki bisa saja salah/kurang tepat/kurang menyeluruh.

Blogger dan Jendela

Seorang blogger tidak bisa dipisahkan dari 2 jendela tadi, terutama yang berhubungan dengan mata dan internet. Biasanya, pembuatan postingan blog dibuat berdasarkan beberapa hal misalnya pengalaman, pengamatan, membaca berita/buku/sesuatu yang menarik, atau mendengarkan kabar. Dengan patokan filosofi jendela tadi sebelum membuat blog seorang blogger yang baik harus bisa membuat blognya menjadi jendela bagi orang lain atau menjadi tambahan jendela bagi mereka. 

Selain itu, blogger juga harus bisa memberikan jendela yang bersih, pas penempatannya, pas ukurannya, pas jumlahnya, pas waktunya (timing-nya), dan kemanapun jendela itu membuka harus mengarah ke positif. Usahakan agar blog kita “berisi”, bermanfaat, baik dan benar, atau bahkan penting! Ketika menulisnya pun kita harus dalam sudut pandang yang tepat. Sederhananya adalah: maksudnya baik, kontennya baik dan benar, penyampaiannya baik dan bisa diterima dengan baik. Dengan cara ini diharapkan orang yang “matanya” sehat dan berfungsi dengan baik bisa mendapatkan banyak kemanfaatan dari membaca blog tersebut.  

Jadi, ngeblog yang dilakukan bisa lebih bernilai. Tidak sekadar iseng, mengisi waktu luang, atau bisnis, tetapi bisa juga mengandung nilai amal atau sedekah di dalamnya. Jika ilmu yang kita sampaikan di dalam blog tadi dimanfaatkan dengan baik oleh pembaca dan diamalkan, bukan tidak mungkin juga tulisan dalam blog tersebut menjadi sedekah jariyah. Mengandung nilai perubahan yang baik. Sedekah jariyah ini pahalanya sangat besar lho, lumayan kan buat investasi akhirat.

Dengan memperhatikan kedua jendela di atas Insya Allah para blogger dan pembaca blog bisa mengetahui masa depan dan ikut andil untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Mulai sekarang, hentikan kebiasaan mengkritik dan menghujat tanpa memberi solusi. Jika peduli, coba tuliskan saran-saran perbaikannya melalui blog, siapa tahu jendela kita bisa menjadi inspirasi kebaikan bagi sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun