Mohon tunggu...
Dini Nuris
Dini Nuris Mohon Tunggu... Penulis - penulis, blogger, dan guru

Blog saya juga bisa dibaca di: http://www.cerahdanmencerahkan.blogspot.com/ tulisandininuris.blogspot.co.id/ berwarnacerah.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengemas Museum Minyak Atsiri Indonesia agar Lebih Menarik dan Mendunia

26 Juli 2016   12:34 Diperbarui: 26 Juli 2016   22:08 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peralatan di pabrik minyak atsiri (calon museum minyak atsiri Indonesia) | Sumber: FB Rumah Atsiri

      c. Dalam konsentrasi ringan, minyak atsiri mawar dapat menghilangkan sakit kepala, namun dalam konsentrasi yang sangat tinggi justru bisa menimbulkan sakit kepala.

      d. Sebaiknya di dalam penggunaan minyak atsiri berkonsultasi dengan dokter/di bawah pengawasan dokter.

19. Sediakan pula pemandu (guide) untuk mempermudah pengunjung bertanya tentang hal yang tidak diketahui/kurang dipahami.

Museum yang serupa dengan museum minyak atsiri ini sudah ada di kota Köln, Jerman, sejarahnya pun serupa (berasal dari pabrik). Museum tersebut adalah Fragrance Museum Farina House atau Duftmuseum. Dengan pengenaan konsep yang lebih baik, bukan tidak mungkin nantinya bekas pabrik minyak atsiri terbesar di Asia Tenggara ini levelnya naik tidak hanya lingkup Asia Tenggara, tetapi setelah menjadi museum malah bisa menjadi terkenal di level dunia. Bukankah begitu harapan kita?

Sumber: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun