Mohon tunggu...
Dini Nurani Rahmawati
Dini Nurani Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi, Konten Kreator (Youtube, Instagram, Tiktok)

Guru Biologi SMA Muslimin Cililin, Guru Biologi SMA Negeri 1 Cililin, Guru Pamong Biologi PPG Daljab Kategori 2 UNPAS Bandung Tahun 2022, CGP Angkatan 7 Kabupaten Bandung Barat, Pengurus (Wakil Sekertaris) MGMP Biologi Kabupaten Bandung Barat, Anggota Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bandung Barat, Anggota Perhimpunan Pendidik Biologi Indonesia Folia (PPBIF), Pengurus Dharmawanita Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas 1.2.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

26 November 2022   13:53 Diperbarui: 26 November 2022   14:16 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan Khusus pada tugas 1.2.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak adalah guru penggerak mampu menghasilkan kesimpulan berdasarkan materi Modul 1.2. Nilai & Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan Modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya dengan menggunakan model refleksi 4P:

  • Perisitiwa

Momen yang paling penting dan sangat menantang bahkan mencerahkan saya selama proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah ketika saya mempelajari konsep Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Banyak sekali hal penting yang saya pelajari dari Pemikiran Ki Hajar Dewantara ini, hingga dapat membukakan mata, hati dan pikiran saya tentang esensi pendidikan di Indonesia. Untuk melakukan suatu perubahan yang besar, maka diperlukan fondasi yang kuat. Pemahaman dan pengetahuan tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara dimana pemikiran tersebut masih sangat relevan dengan dunia pendidikan kita saat ini tentunya harus dimiliki oleh seorang guru agar mampu menjadi agen perubahan dan pemimpin pembelajaran di dunia pendidikan kita saat ini.

Setelah saya mempelajari Modul 1.1, ada beberapa hal penting dari Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang sangat mengubah paradigma saya sebagai seorang guru. Hal pertama bahwa pendidikan seperti menyemai benih-benih kebudayaan yang sesuai dengan sosiokultural bangsa kita. Hal kedua pendidikan adalah sebuah proses menuntun anak sesuai dengan kodrat yang mereka miliki baik kodrat alam maupun kodrat zaman. Hal yang ketiga yang tidak kalah penting adalah bahwa Pendidikan harus menghamba kepada anak. Anak ternyata tidak seperti apa yang digambarkan sebagai kertas kosong, namun sudah ada catatan walau samar, dan tugas kita adalah untuk mempertegas dan membentuk goresan-goresan tersebut sehingga menjadi bermakna. Hal penting yang keempat adalah tentang Trilogi Pendidikan, sebagai guru kita harus menjadi suri tauladan bagi muri-murid kita dan juga kita harus senantiasa memberi dukungan, dorongan dan semangat bagi murid-murid kita untuk mencapai cita-cita mereka.

Selain itu, peristiwa penting lainnya yang dapat mencerahkan saya yaitu ketika saya mempelajari Modul 1.2 tentang hakikat manusia tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Dari sini saya berpikir bahwa ternyata untuk dapat menggerakkan orang lain ternyata harus mampu menggerakkan diri sendiri terlebih dahulu, jika diri kita sudah tergerak maka akan dengan mudah untuk melakuka pergerakkan dan bahkan menggerakkan orang lain dalam skala yang lebih luas karena sejatinya untuk melakukan suatu perubahan besar dalam dunia pendidikan kita tidak melakukannya sendiri tapi harus bersama-sama bergerak agar perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik dapat tercapai. Dengan dasar pemikiran dari Ki Hajar Dewantara yang sudah saya pahami tersebut, maka saya harus kompeten terkait dengan Nilai-nilai Guru Penggerak agar saya mampu untuk menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai pendidik, ataupun sebagai Guru Penggerak.

Adapun kaitan antara Modul 1.1 dengan Modul 1.2 yang saya pahami yaitu dari kedua Modul tersebut sangatlah saling berkaitan. Untuk mampu memiliki lima peran dan nilai guru penggerak maka seorang guru penggerak haruslah memiliki pemahaman dan pengetahuan dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara sebagai muara bahwa pendidikan itu berpihak pada murid.

  • Perasaan

Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan gelas kosong yang tidak berisi apa-apa. Setelah saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ternyata saya merasa bahwa selama ini saya tidak tahu apa-apa mungkin juga saat ini saya masih belum tahu apa-apa tentang dunia pendidikan. Melalui Pendidikan Guru Penggerak saya benar-benar merasa tercerahkan, membuka pemikiran saya, dan saya merasa mendapatkan energi dan motivasi untuk lebih banyak belajar lagi. Ilmu pengetahuan itu benar-benar saya dapatkan dari Program Guru Penggerak ini, di mana di program ini, bukan hanya ilmu pengetahuan secara akademik, namun juga sosial kemasyarakatan. Di sini kami dibina dengan konsep belajar MERDEKA untuk terbiasa mengenali diri dengan melakukan refleksi,  saling berbagi dan berkolaborasi sehingga ilmu yang didapatkan dapat lebih menyebar dan bermakna.

  • Pembelajaran

Sebelum momen tersebut terjadi, awalnya saya berpikir bahwa menjadi seorang guru itu adalah pusat informasi atau guru satu-satunya sumber informasi, guru cenderung fokus dalam menyampaikan materi saja dan murid dianggap tidak tahu apa-apa. Guru sebagai pusat pembelajaran (Teacher Center) yang aktif adalah gurunya bukan muridnya. Saya lebih banyak memikirkan bagaimana murid mendapatkan nilai yang tinggi dengan hanya mengutamakan ranah kognitif pada materi pembelajaran yang harus selesai. Saya juga belum menganggap penting dalam melakukan refleksi. Namun, Sekarang saya berpikir bahwa seorang guru harus memiliki orientasi bahwa dalam proses pembelajaran, peserta didik harus aktif karena mereka sebagai subjek pembelajaran dan membentuk kelompok diskusi dan komunitas pembelajaran untuk memberi keberanian pada murid dalam upaya melatih menggali potensinya mereka. Oleh karena itu pembelajaran saat ini harus berpusat pada murid (Student Center). Pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman karena pada dasarnya kodrat anak itu bermain. Pendidikan harus disesuaikan dengan kodratnya. Saya berpikir sekarang bahwa nilai bukan satu-satunya tolak ukur keberhasilan murid karena setiap anak itu unik dan memiliki potensinya masing-masing yang harus kita kembangkan. Kemudian yang terakhir, ternyata melakukan refleksi diri itu sangat penting, karena dengan melakukan refleksi seorang guru akan mendapatka umpan balik untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri dalam pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik lagi.

  • Penerapan ke depan

Apa pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak?

Pengembangan diri yang sederhana, kongkret, dan rutin, yang dapat saya lakukan sendiri mulai dari sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak:

  • melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid (student Center).
  • melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid.
  • menuntun/ bersikap among sesuai dengan minat, bakat, dan tentunya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman kepada murid.
  • menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan model-model pembelajaran yang bervariatif dan inovatif sehingga murid-murid tidak bosan cara mengajar kita di kelas.
  • melatih keterampilan abad 21  terkait 4C (Creative, Critical Thinking, Comunication, dan Collaboration) yang disandingkan dengan model pembelajaran inovatif yang digunakan disertai dengan pendekatan saintifik 5M (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, dan Mengkomunikasikan). Sehingga dalam pembelajaran siswa akan lebih aktif dan mampu dalam memecahkan suatu permasalahan.
  • menerapkan teknologi dalam setiap pembelajaran sebagai bagian dari TPACK (Tecnological, Pedagogical, Content and Knowladge), karena karakteristik murid saat ini adalah sangat sennag dengan hal-hal yang berbau IT atau teknologi. Hal ini sesuai mendidik harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
  • selalu melakukan refleksi di setiap pertemuan. Refleksi sangat penting guna menggali kemampuan daya ingat dan daya nalar, sehingga mampu mengevaluasi sesuatu dengan tepat dan penuh solusi.
  • melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak di sekolah agar perubahan yang tadi kita harapkan dapat tercapai dengan mudah.
  • menambah ilmu dan wawasan dengan mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi nilai-nilai dan peran Guru Penggerak.
  • kita harus terus menjadi sosok panutan dan role model bagi murid kita, menjadi suri tauladan bagi murid-murid kita sebagaimana ada apa Trilogi Pendidikan dari KI Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.

Demikianlah pemaparan dari saya tentang Koneksi Antar Materi pada Modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Semoga Bermanfaat.

Salam Sehat dan Bahagia.

Salam Guru Penggerak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun