Mohon tunggu...
Dini Nurani Rahmawati
Dini Nurani Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi, Konten Kreator (Youtube, Instagram, Tiktok)

Guru Biologi SMA Muslimin Cililin, Guru Biologi SMA Negeri 1 Cililin, Guru Pamong Biologi PPG Daljab Kategori 2 UNPAS Bandung Tahun 2022, CGP Angkatan 7 Kabupaten Bandung Barat, Pengurus (Wakil Sekertaris) MGMP Biologi Kabupaten Bandung Barat, Anggota Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bandung Barat, Anggota Perhimpunan Pendidik Biologi Indonesia Folia (PPBIF), Pengurus Dharmawanita Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas 1.2.a.3 Mulai dari Diri-Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak, Trapesium Usia, dan Roda Emosi

12 November 2022   09:30 Diperbarui: 13 November 2022   09:01 21439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diagram trapesium usia. Sumber gambar:Dok.pri

Baik pada peristiwa positif maupun peristiwa negatif, orang-orang yang terlibat saat itu yaitu tentunya orang tua saya, guru-guru saya, teman-teman saya, dan orang -orang di sekitar saya. Mereka semua memotivasi saya untuk terus bertahan, pantang menyerah, terus bekerja keras untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Mereka selalu memberikan dukungan baik atas setiap langkah yang saya lakukan. Guru bagi saya saat itu yang memaksa saya untuk mencoba hal yang baru bagi saya dan saya tidak yakin bisa melakukannya namun dengan dorongan yang kuat dari guru saya akhirnya saya mau mencoba dan ternyata bisa. Sebegitu pentignya dukungan dan motivasi guru kepada muridnya sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara Ing ngarso sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani.

  • Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)

Pada peristiwa positif saya merasa senang, bahagia dan bangga atas pencapaian saya saat itu. Saya selalu merasa optimis dan yakin bahwa jika kita melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh maka akan mendapatkan hasil yang kita inginkan. Saya percaya bahwa tiada hasil yang mengkhianati proses. Saya bisa seperti saat ini karena ada cinta dari orang-orang di sekitar saya yang menyayangi saya baik orangtua, keluarga, guru bahkan teman-teman saya. Tanpa dukungan mereka tidak akan ada saya yang seperti sekarang ini.

Pada peristiwa negatif, yang saya rasakan adalah rasa sedih, kecewa, benci, takut. Namun itu dulu. Semua perasaan itu ternyata memberikan saya banyak pelajaran dan justru malah membentuk saya menjadi individu yang mandiri, bekerja keras, pantang menyerah, disiplin, optimis bahwa saya yakin bisa melewati masa-masa sulit itu. Semua peristiwa negatif saya sangat berharga bagi saya. Pengalaman ternyata memang guru yang terbaik untuk terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

  • Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?

Momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat mempengaruhi diri saya di masa sekarang karena peristiwa tersebut sangat berkesan dan peristiwa yang tak akan terlupakan sampai sekarang masih tersimpan dalam ingatan. Dari pengalaman tersebut diatas baik peristiwa positif atau negatif banyak memberi makna dalam kehidupan saya dalam mengisi hari-hari kehidupan saya selama masa sekolah. Dukungan guru  di sekolah dan nasehat orang tua yang masih teringat, begitu juga saat peristiwa negatif ada rasa kecewa karena pengalaman buruk terekam sepanjang hidup. Hal ini membutuhkan cara-cara untuk bernegosiasi dengan peristiwa negatif agar tidak memengaruhi segala aspek berkaitan kualitas hidup.

Momen yang masih kita ingat saat sekolah mungkin mempengaruhi diri di masa sekarang karena pada masa sekolah kinerja otak kita sedang berkembang dengan tajam. Setiap momen atau pengalaman yang kita rasakan akan membentuk jalinan informasi di dalam otak. Jika kita pada masa tersebut mengalami pengalaman negatif, maka hal itu akan membentuk trauma dan ingatan negatif tentang momen tersebut. Sedangkan jika kita mengalami momen positif, momen tersebut akan membentuk kenangan baik di otak kita. Oleh karena jalinan informasi tersebut, kita akan dapat merasakan dan dipengaruhi oleh momen tersebut sampai sekarang, dan secara tidak langsung ikut mempengaruhi karakter dan membentuk nilai dan prinsip hidup kita.

  • Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?

Pelajaran hidup atau hikmah yang dapat saya peroleh dari pengalaman peristiwa negatif tersebut bahwa ketika mengalami peristiwa yang tidak sesuai harapan terima kenyataan walaupun berat dan pahit, harus belajar lebih banyak dan berjuang lebih keras serta membuat rencana masa depan yang lebih indah. Sedangkan pelajaran yang dapat saya ambil dari peristiwa positif bahwa kita harus menjadi guru yang dapat memberikan contoh yang baik dan menjadi idola dalam seluruh segi kehidupannya. Guru harus dapat memotivsi dan mendukung muridnya agar selalu mau mecoba hal-hal baru dan meyakinkan muridnya bahwa dia bisa. Saat mendapat peringkat kelas bangga atas kemampuan diri dan meras percaya diri atas kemampuan yang dimiliki. Saya bisa melihat posisi prestasi saya dibandingkan dengan teman-teman dikelas. Kesimpulannya dari kegiatan Trapesium Usia dan Roda Emosi ini terlihat bahwa sebagai guru kita harus memberikan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan, memberikan kebahagian lahir dan bathin kepada murid di dalam belajar sehingga mereka merasa dihargai dan mereka dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki dengan maksimal.

  • Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?

Nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang guru:

“Guru harus menjadi motivator bagi muridnya. Guru adalah pamong yang berperan menuntun murid untuk belajar mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Guru adalah sosok yang sangat berperan di dalam keberhasilan peserta didik. Karakter yang positif akan berdampak luar biasa kepada peserta didik, begitu pula dengan karakter yang negatif.”

Oleh karena itu, hendaknya kita dapat menjadi role model bagi murid kita karena segala tindakan, perkataan dan perbuatan yang kita lakukan, akan menjadi sebuah contoh suri tauladan bagi mereka. Seperti pemikiran Ki Hajar Dewantara, guru memberikan keteladanan dalam bertindak, bertutur, membangun keinginan siswa untuk berbuat sesuatu (kreatif dan inovatif), selanjutnya guru mendorong dan memotivasi murid untuk mengembangkan kompetensi yang dimilikinya masing-masing.

  • Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Nilai-nilai yang dapat membantu saya dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas di sekolah saya yaitu saya harus mampu berkolaborasi dengan semua warga sekolah karena untuk membuat suatu perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Saya harus mampu memberi inspirasi dan motivasi untuk murid-murid saya serta rekan rekan sejawat saya di sekolah bahwa perubahan itu pasti terjadi dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Terakhir saya harus mampu membangun komunikasi yang efektif, karena dengan adanya komunikasi yang intensif apa yang ada dibenak saya dapat tersampaikan dan dipahami oleh semua warga sekolah sehingga niat baik saya untuk membawa semua warga sekolah ke arah yang lebih baik lagi dapat terwujud.

  • Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Peran saya yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru dan komunitas saya adalah saya menjadi guru yang mau terus belajar, belajar dan belajar. Saya memberikan pelayanan yang maksimal untuk murid-murid saya. Saya berusaha memberikan pegalaman  belajar bagi murid saya yang menyenangkan dan mudah dipahami dan akan selalu dirindukan dan ingat oleh mereka. Saya berusaha menjadi guru yang baik, yang memperhatikan norma, kode etik guru. Saya berusaha menjadi guru yang memberikan contoh yang baik dan memotivasi muridnya untuk selalu mau mecoba hal-hal baru dan terus membantu mendukung mengembangkan potensi minat dan bakat murid-murid saya. Saya dengan senang hati untuk terus berbagi ilmu dan pengalaman terbaik saya kepada rekan-rekan sejawat saya agar kita sama- sama menjadi guru hebat yang dirindukan murid-muridnya. Untuk sekolah saya, saya terus berusaha membawa nama baik sekolah saya dimanapun dan kapanpun, setiap momen dan kesempatan yang saya dapatkan diluar sana tentunya akan membawa dampak baik bagi nama baik sekolah saya. Wallahu’alam Bisowwaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun