Taman tersebut bersifat gratis sehingga bisa dinikmati masyarakat umum dan bisa dijadikan tempat pencaharian penduduk sekitar untuk menjajakan dagangannya.
Selain RTH, tempat jajan di kota Solo juga sudah diatur menjadi sebuah tempat kuliner “Galabo” dimana masyarakat umum bisa menikmati aneka jajanan Solo disana. Namun sangat disayangkan kondisi kebersihan di Galabo sangat kurang, Sehingga makanan terkesan kurang higienis. Akan sangat menarik jika diadakan renovasi dengan menambah dapur yang layak pada tiap warung di Galabo.
Tempat kuliner makanan lain selain Galabo terletak di Stadion Manahan. Disana dibangun banyak warung makan kuliner Solo yang ditata secara apik mengelilingi stadion Manahan.
Tak hanya itu di Solo juga terdapat beberapa event dimana publik yang menjadi pelaku utama. Antara lain Solo Car Free Day dan Pasar Malam Ngarsopuro. Di kota Solo Car Free Day berlangsung setiap hari Minggu yang berlangsung di dua titik yaitu jalan Slamet Riyadi dan di stadion Manahan, dalam event tersebut tersedia berbagai macam stand baik itu makanan pakaian kerajinan tangan maupun kesenian. Di sini warga Solo dapat mengembangkan kreativitasnya untuk menambah penghasilan untuk kebutuhan hidup.
Berbeda lagi dengan pasar malam Ngarsopuro yang rutin diadakan di Ngarsopuro setiap malam Minggu. Di pasar ini banyak menjual barang – barang unik khas daerah Solo.
Namun diantara ruang publik yag sudah tertata itu masih banyak segelintir pedagang yang kurang beruntung dalam menjajakan dagangannya.
Misalnya saja pedagang bunga di pasar kembang, mereka masih berjualan bunga dipinggir jalan raya yang tentunya kurang enak dipandang dan tidak nyaman untuk lalu lintas kota Solo.