Di era digital dan media sosial yang berkembang pesat, data besar telah menjadi harta yang berharga bagi perusahaan. Namun, hanya mengumpulkan data besar tidak cukup untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dalam makalah "Mengubah Data Besar Menjadi Pengetahuan: Peran Praktik Manajemen Pengetahuan" karya Roberto Chierici dan Alice Mazzucchelli pada tahun 2018, disoroti pentingnya manajemen pengetahuan dalam mengolah data besar menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi beberapa kesimpulan kunci yang diambil dari makalah tersebut dan bagaimana praktik-praktik ini dapat membantu perusahaan meningkatkan kinerja hubungan pelanggan dan kinerja keuangan.
1. Mencari dan Mengelola Pengetahuan Pelanggan
Salah satu kesimpulan utama dari makalah ini adalah perlunya perusahaan untuk mencari dan mengelola pengetahuan pelanggan. Pengetahuan pelanggan adalah aset berharga yang dapat digunakan untuk inovasi dan peningkatan kinerja hubungan pelanggan. Dalam era media sosial, pelanggan secara aktif berinteraksi dengan merek mereka melalui berbagai platform. Ini menciptakan peluang untuk mengumpulkan wawasan berharga tentang preferensi, kebutuhan, dan harapan pelanggan.
Manajer perlu memahami bahwa pengetahuan pelanggan tidak hanya datang dari data demografis, tetapi juga dari interaksi online seperti ulasan, komentar, dan umpan balik yang diberikan pelanggan. Dengan menganalisis data ini melalui praktik manajemen pengetahuan yang tepat, perusahaan dapat mengidentifikasi tren dan peluang inovasi yang mungkin terlewatkan sebaliknya.
2. Evaluasi Data Media Sosial
Makalah ini juga menggarisbawahi pentingnya evaluasi data media sosial. Tidak semua data yang dikumpulkan memiliki nilai informatif yang sama. Data dari berbagai platform media sosial dapat sangat beragam dalam hal kualitas dan relevansi. Oleh karena itu, manajer harus memiliki kemampuan untuk memilih data yang paling relevan dan bermanfaat.
Praktik manajemen pengetahuan dapat membantu dalam proses ini dengan menyaring dan menganalisis data untuk mengidentifikasi apa yang benar-benar penting. Ini dapat melibatkan penggunaan algoritma dan teknik pemrosesan data besar untuk menggali wawasan yang berharga. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari terjebak dalam "kelebihan informasi" dan fokus pada data yang membantu dalam meningkatkan pengetahuan dan inovasi.
3. Peran Mediasi dalam Orientasi Pasar
Manajemen pengetahuan dalam konteks data besar memiliki peran mediasi yang penting dalam memanfaatkan orientasi pasar perusahaan. Dalam era digital, perusahaan harus dapat memahami keinginan pelanggan dan tren pasar dengan cepat. Inilah di mana praktik manajemen pengetahuan berperan sebagai penghubung.
Melalui analisis data besar dan manajemen pengetahuan, perusahaan dapat mengenali tren pasar, kebutuhan pelanggan, dan pesaing potensial. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi mereka dengan lebih baik untuk mencapai keunggulan kompetitif. Selain itu, penggunaan pengetahuan pelanggan sebagai sumber inovasi dapat membantu perusahaan tetap relevan di pasar yang berubah dengan cepat.