Mohon tunggu...
Dini Maharani Vidiastuti
Dini Maharani Vidiastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halloooo, kawan-kawan readers jangan lupa nantikan tulisan-tulisan yang menarik dari ku yaaaa

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Bisakah Pola Asuh Strict Parents Dapat Membuat Anak Memiliki Pola Pikir yang Berkembang?

8 Juni 2024   22:20 Diperbarui: 10 Juni 2024   08:54 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input https://pin.it/3ZqhM0rGe//Pinterestsumber gambar

Masa remaja merupakan masa dimana anak-anak menginginkan suatu kebebasan untuk mencoba hal yang baru. Apakah kamu pernah merasakan kehidupanmu terlalu diatur bahkan sampai dikekang oleh orang tuamu sehingga rasanya sulit sekali untuk bermain bebas bersama teman-teman? Atau kamu bahkan pernah merasakan juga pendapatmu tidak pernah didengarkan oleh kedua orang tuamu?

Tanpa orang tua sadari, tuntutan yang mereka berikan kepada anak hanya akan membuat jiwa dari seorang anak tertekan dan tak bisa memiliki kebebasan. Orang tua yang memiliki pola asuh seperti ini sudah tak asing lagi kita temukan di Indonesia. Strict parents merupakan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anak dengan gaya otoriter dimana semua keputusan harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang tua.

Ciri-Ciri Orang Tua yang Memiliki Pola Asuh Strict Parents

  • Tidak mau mendengar dan menerima pendapat dari anak;
  • Anak mendapatkan hukuman jika tidak mematuhi dan tidak bisa memenuhi ekspektasi orang tuanya;
  • Tidak pernah memberikan apresiasi kepada anak atas usaha dan pencapaian yang telah anak berikan;
  • Tidak memberikan kepercayaan kepada anak untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya. Misalnya, tidak memberikan kebebasan anak dalam menyalurkan hobi yang anak punya;
  • Komunikasi oleh anak sangat tertutup dan terjadi hanya satu arah (otoriter); dan
  • Selalu mendikte anak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan perintah orang tua.

Dampak Positif dari Pola Asuh Strict Parents

Penerepan pola asuh yang dilakukan oleh strict parents sebenarnya memiliki dampak positif juga bagi mental seorang anak. Meskipun cenderung terkesan negatif, namun pola asuh strict parents terkadang diperlukan untuk zaman sekarang. Anak-anak yang tumbuh dengan orang tua yang memiliki pola asuh strict parents seringkali berperilaku baik. Hal ini dikarenakan sikap orang tua yang tegas akan aturan yang dibuat terhadap anak membuat perilaku anak menjadi lebih disiplin. Terkadang perilaku taat akan aturan ini sering diikuti dengan rasa takut, karena anak akan paham jika mereka tidak menaati aturan yang ada maka mereka akan diberikan konsekuensi oleh orang tuanya.

Dampak Negatif dari Pola Asuh Strict Parents

Berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Korean of Child and Adolescent Pyschiatry (2020) menjelaskan bahwa anak yang dibesarkan oleh pola asuh strict parents cenderung lebih rentan mengakhiri nyawa mereka dengan cara bunuh diri. Tak hanya itu saja dampak buruk dari penerapan pola asuh strict parent pada anak, berikut beberapa dampak negatif lainnya dari penerapan pola asuh strict parents pada anak:

1. Anak akan kesulitan dalam mengambil suatu keputusan.

    Seorang anak yang dibesarkan dengan pola asuh strict parents akan sangat susah dalam mengambil keputusan, karena mereka akan selalu mengikuti pilihan yang telah ditentukan oleh orang tuanya.

2. Anak akan menjadi pemberontak.

    Anak yang dibesarkan oleh pola asuh seperti ini lama-kelamaan jika dikekang secara terus-menerus maka jiwa dari anak tersebut akan memberontak dan jika dibiarkan akan membuat mentalnya terganggu bahkan bisa membuat anak tersebut menjadi depresi.

3. Anak akan menjadi mudah marah dan kasar kepada siapapun.

    Banyaknya tekanan dari orang tua yang menerapkan pola asuh ini kepada anaknya mengakibatkan anak menjadi tidak bisa dan tidak pandai dalam mengelola emosinya. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini akan cenderung bersikap kasar dan mudah marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun