Mohon tunggu...
dini melinda saputri
dini melinda saputri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pentingnya Ilmu Nahwu dalam Penerjemahan

14 Desember 2019   20:30 Diperbarui: 14 Desember 2019   20:40 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pada zaman sekarang perlu adanya penekanan dalam pembelajaran bahasa Arab, karena bahasa Arab sangatlah penting untuk dipelajari bagi umat Islam. Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an dan Hadits, dimana keduanya adalah sumber primer (pokok) ajaran Islam dan kandungan kedua sumber ajaran Islam ini harus diamalkan. Untuk bisa mengamalkan, kandungan keduanya -- terlebih dahulu -- haruslah dipahami. Untuk memahami kandungan keduanya, oleh karena keduanya berbahasa Arab, maka haruslah dipelajari dan dikuasai ilmu tentang bahasa Arab, diantaranya yaitu ilmu Nahwu dan Sharaf. (Fahmi, 1995). Bahasa Arab itu sendiri berkaitan dengan dunia penerjemahan, karena penerjemahan juga mempelajari tentang bahasa Arab dan juga ilmu yang berkaitan dengannya.

Ilmu Nahwu dianggap sebagai ilmu pengantar dalam pembelajaran bahasa Arab, karena ilmu Nahwu mengajarkan kita untuk mengetahui susunan kata dan kalimat bahasa Arab yang baik dan benar dan yang pastinya sesuai dengan kaidah Al-Qur'an dan Hadits. Bisa dikatakan bahwa ilmu Nahwu itu adalah salah satu kunci kesuksesan dalam belajar bahasa Arab, dimana ilmu tersebut dianggap sebagai instrument dalam pembelajarannya.

Secara etimologis ilmu Nahwu berasal dari kata nahaa-yanhuu-nahwan yang memiliki arti arah (jihad), jalan (thariq), contoh (mitslu), ukuran (miqdar), dan tujuan (qashdu). (Hakim Rahman, 2013)

Secara terminologis menurut al-Shiban ilmu Nahwu adalah suatu ilmu yang mempelajari keadaan-keadaan dari akhir kata, i'rab, atau bina. Menurut al-Hasyimi ilmu Nahwu dalah kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan akhir kata dalam bahasa Arab yang terbentuk dari tarkib satu kata dengan kata lainnya dalam hal i'rab dan bina serta yang mengikutinya. 

Menurut Ibnu Jinni ilmu Nahwu adalah menuju cara bicara orang Arab dalam hal perubahan pada i'rab dan lainnya, serperti tastniyah, jama', tahqir, taksir, idafah, nasab, tarkib, dan lainnya; agar orang yang bukan berbahasa Arab bisa meniru kefasihan orang Arab, sehingga mereka berbicara dengan bahasa Arab meskipun bukan orang Arab, dan jika mereka menyimpang dari bahasa Arab maka dikembalikan berdasarkan kaidah Nahwu tersebut. (Hakim Rahman, 2013). Menurut bahasa Arab, ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari tentang jabatan kata dalam kalimat dan harakat akhirnya, baik berubah (I'rab) atau tetap (bina). Subjek pembahasaan dari ilmu Nahwu sendiri adalah huruf (harf), kata (kalimah), dan kalimat (jumlah).

Penerjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada pengalihan pikiran dan ide dari suatu bahasa (bahasa sumber) ke bahasa lain (bahasa sasaran), baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.

Sumber ilmu Nahwu itu ada tiga: Pertama, Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah dalam surat Yusuf ayat 2 yang berbunyi: "Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya" dan surat as-Syu'ara ayat 192-195 yang berbunyi: "Dan sesungguhnnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam, dia dibawa turun oleh Ar-ruh Al-Amin (jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas". Kedua, Hadits (perkataan, perbuatan, dan ketetapan) Nabi SAW. Sebagaimana sabda Rasulullah: "Aku tinggalkan sesuatu bersama kalian, jika kamu berpegang teguh padanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku". Ketiga, perkataan orang Arab yang bahasanya masih asli dan tidak tercampur terhadap bahasa yang lainnya.

Tujuan mempelajari ilmu Nahwu menurut definisi adalah untuk menjelaskan perubahan bunyi akhir pada setiap kata dan kedudukan kata (mawaqi al-i'rab), mengetahui secara komprehensif perubahan bentuk kata, sehingga ilmu Nahwu terkadang diidentikan dengan 'ilm al-i'rab yang mampu memudahkan kita dalam memahami bacaan Al-Qur'an. (Holilullah, 2019)

Tujuan lain dari lahirnya ilmu Nahwu yaitu memiliki peranan penting dalam mempertahankan eksitensi perkembangan bahasa Arab, karena ilmu ini lahir di masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, banyak ditemukannya kesalahan orang-orang 'Ajami (masyarakat non-Arab) dalam mengucapkan bahasa Arab. (Holilullah, 2019)

Setiap orang yang ingin mengusai bahasa Arab dan terjemahannya, mereka pasti harus mempelajari dan menguasai ilmu Nahwu terdahulu. Karena sebagaimana pun juga ilmu Nahwu disana mengajarkan bagaimana kaidah-kaidah bahasa Arab yang sebenarnya mulai dari yang paling awal. Ilmu Nahwu disini juga dapat disebut sebagai Ayah dari bahasa Arab sebab ilmu Nahwu itu hanya memasukkan dan melengkapkan kata, berbeda dengan ilmu Shorof yang bercabang. Alasan lainnya juga karena dari ilmu Nahwulah pangkal turunnya ilmu Shorof dan ilmu Nahwu juga disebut sebagai ilmu tertua yang dianggap sebagai pencetus ilmu. Namun, tidak semua orang mudah dalam memahami atau mempelajari ilmu Nahwu tersebut, biasanya guru-guru memberikan contoh (mitsal) yang banyak dari bab yang mereka ajarkan agar murid-muridnya dapat paham.

Menjadi seorang penerjemah mempunyai beberapa syarat, diantaranya: Pertama, harus menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran. Kedua, harus teliti dalam memahami bahan yang akan diterjemahkan serta sumber yang kita pakai untuk menerjemahkan. Ketiga, seseorang tersebut mempunyai pengalaman pribadi dalam menerjemahkan atau bisa lulusan Tarjamah serta lulusan Bahasa dan Sastra. Keempat, seseorang tersebut mempunyai keahlian dalam menerjemahkan dengan teliti dan cepat. Kelima, seseorang tersebut memiliki sifat rendah hati, yang dimaksud yaitu dia tidak berdiri sendiri atas hasil terjemahannya, tetapi dia juga meminta saran atau pendapat dari hasil terjemahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun