Mohon tunggu...
Dini krz
Dini krz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa universitas airlangga prodi perbankan dan keuangan

Selanjutnya

Tutup

Seni

Krisis Identitas Budaya Lokal di Era Modernisasi

22 Agustus 2024   23:10 Diperbarui: 23 Agustus 2024   03:01 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Krisis identitas budaya lokal yang dihadapi oleh generasi muda, terutama Gen Z, disebabkan oleh dominasi budaya global yang seringkali lebih menarik dan mudah diakses. Fenomena ini mengakibatkan pengabaian terhadap nilai-nilai dan tradisi lokal yang telah lama ada. Hasil diskusi menunjukkan bahwa meskipun Gen Z terpapar secara luas pada budaya luar melalui media sosial dan internet, mereka juga menunjukkan minat untuk mempelajari dan melestarikan budaya lokal jika pendekatan yang tepat diterapkan.

Langkah-Langkah Yang Dapat Di Lakukan :

1. Pendidikan dan Kesadaran Budaya: Penting untuk memperkenalkan budaya lokal melalui sistem pendidikan yang lebih interaktif dan menarik. Mengenalkan kurikulum yang mempromosikan pengetahuan budaya dengan cara yang relevan dan menarik dapat membantu generasi muda memahami dan menghargai warisan lokal. Misalnya, menggunakan teknologi untuk menciptakan aplikasi atau platform digital yang mengajarkan tentang budaya lokal dengan cara yang inovatif.

2. Kolaborasi dengan Media Sosial: Memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan budaya lokal adalah strategi yang efektif. Konten yang relevan, seperti video pendek, meme, atau tantangan budaya yang menarik, dapat membantu menyebarluaskan informasi tentang budaya lokal kepada audiens yang lebih luas. Kolaborasi dengan influencer lokal juga dapat meningkatkan daya tarik dan visibilitas budaya lokal di kalangan Gen Z.

3. Kegiatan Kreatif dan Inovatif: Mengorganisir acara atau festival budaya yang menggabungkan elemen tradisional dengan unsur modern dapat menarik minat generasi muda. Misalnya, mengadakan kompetisi seni yang mengangkat tema budaya lokal atau merancang workshop yang mengajarkan keterampilan tradisional dengan pendekatan kontemporer.

4. Partisipasi Generasi Muda: Melibatkan Gen Z dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan budaya dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap pelestarian budaya. Program-program yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi dalam pengembangan dan promosi budaya lokal dapat memperkuat keterhubungan mereka dengan identitas budaya.

5. Dukungan dari Pemerintah dan Komunitas: Pemerintah dan lembaga budaya harus mendukung inisiatif-inisiatif ini dengan memberikan sumber daya, fasilitas, dan pendanaan. Program hibah, insentif, atau dukungan logistik dapat mempermudah pelaksanaan proyek-proyek yang bertujuan melestarikan dan mempromosikan budaya lokal.

6. Dukungan dari Semua Pihak: Pemerintah, komunitas, dan organisasi budaya harus kerja sama untuk mendukung inisiatif-inisiatif ini. Dengan adanya bantuan dana, fasilitas, atau sumber daya lainnya, proyek-proyek budaya lokal bisa lebih mudah terlaksana dan mencapai hasil yang maksimal.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat terbentuk kembali identitas budaya lokal yang kuat di kalangan Gen Z, serta menciptakan sinergi antara budaya lokal dan budaya global yang saling memperkaya. Upaya ini tidak hanya akan menjaga keberagaman budaya, tetapi juga memastikan bahwa warisan budaya lokal tetap relevan dan dihargai oleh generasi mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun