Di era digital yang semakin berkembang ini, penting bagi perusahaan memahami user experience (UX), dan user interface (UI) untuk dapat mengelola dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses perancangan UX dan UI, mulai dari konsep, riset, hingga desain. UX merupakan pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan suatu produk atau jasa; bersifat subjektif karena berdasar pada persepsi dan pemikiran pengguna; dan dipengaruhi oleh tampilan UI sebagai penghubung antara pengguna dengan sistem informasi; yang nantinya berimplikasi pada tinggi rendahnya kepuasan pelanggan. Pada akhirnya, UX dan UI memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola kepuasan pelanggan, khususnya terhadap sebuah aplikasi. Keduanya merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Penelitian dilakukan secara kualitatif, dengan melakukan metode observasi partisipasi dan observasi tidak terstruktur terhadap aspek-aspek di bidang digital. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi mutakhir yang bermanfaat bagi platform media digital, praktisi, institusi, hingga perusahaan dalam mempertahankan kepuasan audiens mereka di tengah pesatnya era digitalisasi.
Desain antarmuka pengguna (UI) dan desain Pengalaman Pengguna (UX) adalah dua komponen penting dalam menciptakan produk digital yang sukses. UI berfokus pada elemen visual dan tampilan produk, seperti tata letak, warna, dan estetika keseluruhan, sedangkan UX berkaitan dengan pengalaman dan kegunaan produk secara keseluruhan, yang mencakup aspek-aspek seperti interaksi pengguna, navigasi, dan aksesibilitas. Bersama-sama, desain UI dan UX memainkan peran penting dalam membentuk cara pengguna berinteraksi dengan dan memandang produk digital.
UI/UX telah menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan sebuah aplikasi, baik di platform mobile maupun web. Era digital saat ini, di mana persaingan antar aplikasi semakin ketat, kesan pertama yang diciptakan oleh desain visual memiliki peran penting dalam mempengaruhi keputusan pengguna untuk melanjutkan atau menghentikan penggunaan aplikasi tersebut. Estetika visual, yang mencakup berbagai elemen desain seperti warna, tata letak, tipografi, dan ikonografi, berfungsi sebagai aspek utama dalam membentuk persepsi pertama pengguna terhadap aplikasi.
Desain UI berperan penting dalam menciptakan antarmuka yang menarik secara visual dan intuitif. Antarmuka yang menarik secara visual menarik perhatian pengguna dan memberikan kesan pertama yang positif, sehingga mendorong mereka untuk menjelajah lebih jauh. Intuitifitas memastikan bahwa pengguna dapat dengan mudah memahami dan menavigasi antarmuka tanpa kebingungan, sehingga mengurangi kurva pembelajaran. Memadukan estetika dengan fungsionalitas, desain UI meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan, sehingga menjadikan produk digital menarik dan ramah pengguna.
Desain perjalanan pengguna yang mulus dan interaksi positif merupakan hal mendasar bagi desain UX. Perjalanan pengguna yang mulus memastikan bahwa pengguna dapat mencapai tujuan mereka dengan hambatan minimal, meningkatkan kepuasan dan mengurangi rasa frustrasi. Interaksi positif melibatkan penciptaan momen yang menyenangkan dan berkesan selama interaksi pengguna dengan produk. Ketika pengguna memiliki pengalaman positif, mereka cenderung akan tetap terlibat, kembali ke produk, dan merekomendasikannya kepada orang lain.
Kematangan perancangan UI dan UX berbanding lurus dengan meningkatnya kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Konsep-konsep penelitian mengenai satisfaction atau kepuasan sebelumnya secara umum mendefinisikan kepuasan sebagai pasca pilihan evaluasi mengenai sebuah keputusan pembelian yang spesifik. Kepuasan diinterpretasikan sebagai sebuah proses atau hasil. Di abad ke 21 ini, lingkup marketing telah berubah secara dinamis (Kotler, 2016), dan banyak perusahaan atau organisasi yang harus secara efektif merancang strategi dalam rangka merespon pasar (Scheer, & Kotler, 2000) dan menghadapi perubahan perilaku, pola, kecenderungan, dan preferensi pelanggan. Menurut Mohd Farid Shamsudin, et al., (2019) pelanggan adalah seseorang atau suatu perusahaan yang membeli produk atau jasa dari suatu organisasi.
Kepuasan pelanggan mengindikasikan seberapa baik pengalaman kegunaan sebuah produk dibandingkan dengan nilai yang diekspektasikan pembeli (Razak & Shamsudin, 2019). Parasuraman, Berry, & Zeithaml (1994) mengatakan bahwa karena kepuasan berhubungan langsung dengan customer experience, pelanggan menginginkan lebih dari hanya sekedar nilai; mereka ingin bisnis membanjiri dan mengejutkan mereka dengan melakukan di atas dan di luar kebiasaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Chicu, PÃ mies, Ryan, & Cross, 2019; Hirata, 2019; Rita, Oliveira, & Farisa, 2019, konsumen tidak terbatas dan terpesona dalam kebutuhan dan keinginan mereka untuk nilai uang mereka. Pelanggan tentunya ingin merasa senang ketika menggunakan uang hasil jerih payah mereka untuk membeli suatu produk atau jasa. Ketika kepuasan pelanggan terpenuhi, mereka akan cenderung bersedia untuk membayar lagi dan lagi (Mohd Farid Shamsudin, Ali, Wahid, & Saidun, 2019), sehingga ada potensi kecenderungan pembelian di masa depan (Prateek, Arora, & Kumalo, 2016).Â
Desain UI/UX yang baik adalah kunci untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam e-commerce. Ini membantu menciptakan kesan pertama yang baik, memandu pengguna melalui proses pembelian, dan meningkatkan retensi pelanggan. Fokus pada tampilan visual, navigasi, proses pembelian, kecepatan, keamanan, dan fitur yang membantu, Anda dapat menciptakan platform e-commerce yang sukses dan memenangkan hati pelanggan. Semua ini berkontribusi pada pencapaian kesuksesan dalam era digital yang semakin kompetitif ini.
Pentingnya Design UI/UX dalam E-commerce
Membuat Pertama Kesan yang Baik: Pertama kali pengguna mengunjungi situs web atau aplikasi e-commerce Anda, mereka akan membuat kesan pertama. Desain yang menarik dan intuitif akan meningkatkan kemungkinan pengguna untuk menjelajahi lebih lanjut.