Mahasiswa merupakan salah satu dari agen perubahan. Sebutan tersebut dapat dilihat ketika mahasiswa terjun langsung ke dalam kehidupan masyarakat. Sebelum mahasiwa benar-benar terjun, Universitas pasti menyiapkan program pengabdian. Kegiatan ini pun dilakukan oleh salah satu kampus di Jakarta yaitu, Universitas Nasional (UNAS). Pengabdian yang dilakukan oleh mahaiswa ini sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi yang harus diwujudkan oleh mahasiswa yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat.
Pelaksaaan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh UNAS kali ini dalam kondisi yang kurang efektif karena pandemi covid -19 mewabah di dunia termasuk Indonesia. Dalam melaksanakan kegiatan ini  mahasiswa Universitas Nasional harus mematuhi dan menyesuaikan kegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat demi kelancaran kegiatan yang dilaksanakan. Untuk Lokasi kegiatan, para mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih lokasi kegiatan pengabdian ini. Setelah mencari beberapa lokasi , mahasiswa mendapatkan izin untuk melakukan pengabdian di Dusun Winayah, Kampung  Nangtung RT 003/008 Kecamatan Sumedang Selatan.
Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dimulai sejak 6 September 2021 sampai dengan 10 september 2021. Setiap mahasiswa tergabung dalam beberapa kelompok dari jurusan ilmu komunikasi diantaranya kelompok 1-4 (angkatan 2018-2021).
Adapun tema yang diangkat yaitu " Pemberdayaan Desa Dalam Meningkatkan Industri Kreatif Melalui Komunikasi Persuasif". Untuk merealisasikan tema tersebut kami mahasiswa menyusun beberapa kegiatan diantaranya sebagai berikut:
1. Pendekatan masyarakat. Kegiatan pendekatan masyarakat ini bertujuan meningkatkan sikap silaturahmi antara mahasiswa dan warga sekitar. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa dan warga berinteraksi secara langsung untuk mengenal satu sama lain. Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk beriteraksi dengan warga sekitar, salah satu kelompok berkunjung kerumah salah satu warga didekat sawah, yaitu rumah Kakek Yayat atau yang biasa dipanngil Aki. Aki berusia 79 tahun, sesepuh yang tinggal sebatang kara karena ditinggal sang istri dan anaknya. Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari Aki memanfaatkan sumber daya alam sekitar dan bekerja mencari rumput untuk dijual ke peternak.Berdasarkan informasi yang didapatkan dalam kegiatan pendekatan t, ada beberapa hal yang di dapat, seperti pekerjaaan warga sekitar, keluhan warga sekitar mengenai fasilitas dan juga kegiatan sehari-hari warga, seperti mencuci dan mandi di sungai, serta menanam tumbuh-tumbuhan seperti ubi, talas, jagung, dan kangkung hidroponik.
2. Kerja bakti dan Mengajar.  Kerja bakti dan mengajar ini dilakukan antar mahasiswa dan warga sekitar. Kerja bakti yang dilakukan adalah memperbaiki MCK, membuat taman dan memperbaiki fasilitas sekitar masjid, untuk kegiatan memperbaiki MCK dan membuat taman, mahaiswa dibantu oleh warga sekitar. Untuk kegiatan mengajar sendiri adalah  mengajarkan anak-anak sekitar membuat kerajinan dari  kain flanel, kerajinan kacang hijau,selain itu beberapa anak diajarkan menari tarian khas daerah jawa Barat yaitu tari tokecang. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan kreatifitas anak-anak desa sekitar.
3. Makan malam dan menonton film. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar dan sharing pengalaman yang sangat berharga dari film tersebut. Film yang kami nonton bersama adalah Negeri 5 Menara.
4. Penyuluhan. Kegiatan penyuluhan ini dibagi menjadi 3, yaitu penyuluhan pemasaran, penyuluhan ubi, dan kangkung hidroponik. Tujuan dari kegiatan ini adalah bertukar informasi antara mahasiwa dan masyarakat sekitar. Dimana dengan kegiatan penyuluhan pemasaran bertujuan supaya warga sekitar bisa mengembangkan dan memanfaatkan media sosial untuk menjual dan memasarkan usaha mereka. Selain itu penyuluhan ubi dan kangkung menjelaskan tata cara penanaman hingga pemanenan hasil tanaman tersebut. Â Teknis dalam penanaman ubi dan kangkung tentu berbeda dari biasanya. Untuk ubi yang ditanam adalah ubi cilembuyang dimana membutuhkan waktu yang cukup lama untuk di panen. Bahan yang digunakan pun, selain bibit adalah pupuk organik khusus yang di berikan setiap 1 bulan sekali secara berlaka hingga masa panen yaitu 3 bulan. Penanamannya juga cukup sulit karena harus rutin menggali dan menumpuk tanah dengan cara yang sesuai. Ketika sudah masa panen, ubi cilembu harus segara dipanen jika lebih dari waktu tersebut maka ubi yang dihasilkan akan lebih besar namun hasilnya kurang baik.
Sedangkan untuk penanaman kangkung hidroponik terbilang cukup mudah. Bahan yang diperlukan untuk penanaman ini  adalah kapas, bibit, dan 2 macam nutrisi. Semua bahan diletakkan dalam satu tempat kemudian diamkan selama 28 hari, setelah itu baru di pindahkan dalam paralon yang akan disirami campuran air serta nutrisi dengan perbandingan 500-1000 ml untuk 1 ember nya. Setelah dimasukkan dalam paralon selama 15 hari barulah kangkung siap dipanen. Namun masyarakat sekitar selalu berjaga jaga karena setiap tumbuhan yang mereka tanam pasti memiliki hama dan yang termasuk adalah ulat dan belalang. Omset untuk kangkung hidroponik ini cukup menarik karena satu paralon kangkung dijual seharga 10 ribu rupiah saja.
5. Pentas seni. Kegiatan ini berisikan penampilan seni diantaranya tarian khas daerah, puisi berantai, threatical puisi, dan penampilan budaya khas Jawa Barat yakni kuda renggong. Tujuan dari kegiatan ini adalah mempersembahkan sekaligus mengenalkan kebudayaan, mengembangkan minat dan bakat serta untuk menarik perhatian warga sekitar terhadap karya yang dipersembahkan warga dan mahasiswa setempat. Karena pada acara pentas seni ini adalah puncak dari kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini.
Semua kegiatan yang Mahasiswa berikan mendapatkan respon positif dari masyarakat sekitar, mereka sangat senang dan terbantu dengan kehadiran mahaiswa UNAS selama 5 hari di Dusun mereka. Banyak warga yang meninginkan kami tinggal lebih lama di dusun tersebut karena dengan kehadiran kami, dusun tersebut menjadi ramai dan hidup kembali. Dusun tersebut sepi karena banyak anak seumuran kami yang memilih pergi merantau keluar kota. Masyarakat Dusun Nangtung mengucapkan Terima kasih atas pengabdian yang dilakukan karena sangat membantu desa mereka. Mereka senang karena banyak fasilitas yang membaik, suasana baru, serta perubahan dalam membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat kami para mahasiswa mendapatkan support dan bantuan yang banyak dari masyarakat sekitar, sehingga segala kegiatannya berjalan dengan sukses dan lancar. Terimakasih Masyarakat Dusun Nangtung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H