Mohon tunggu...
Dini FajarRyani
Dini FajarRyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - College

Jurnal - Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kilas di Balik Berdirinya Museum Perumusan Naskah Proklamasi

13 Juni 2022   22:35 Diperbarui: 13 Juni 2022   22:35 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Perumusan Naskah Proklamasi

 

Jakarta - Di tengah luasnya Ibukota Jakarta atau biasa disebut juga kota metropolitan ini memiliki wisata Cagar Budaya yang sangat kental akan nilai kemerdekaan Indonesia ini. Warisan Cagar Budaya Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, desain yang dimiliki bergaya arsitektur Eropa yang didesain oleh arsitek belanda J.F.L Blankenberg pada tahun 1920-an. Dengan luas bangunan 1.138,10 m2 .

Pada, 7 Juni 2022 saya mengunjungi museum ini bersama teman-teman mahasiswa kampus saya dan juga dosen mata kuliah feature untuk berkunjung dan bernapak tilas Museum Perumusan Naskah Proklamasi agar kami dapat lebih tau kilas didirikannya museum ini dan juga sejarah yang ada didalamnya. Disanapun kami dibantu oleh salah satu staff atau biasa disebut pembimbing museum yaitu bapak Ari Suryanto yang dimana ia menjelaskan semua yang terdapat didalam museum dan ruang-ruangan yang ada dimuseum ini.

Awal gedung ini dibangun masih dimiliki oleh PT. Ansuransi Jiwasraya. Namun pada saat Perang Pasifik, gedung ini dipakai oleh British Consul General sampai pada Jepang menguasai Indonesia. Halaman yang luas,bersih dan asri ini menambahkan kesejukan pada lingkungan museum ini. Pada saat kedudukan gedung museum ini menjadi tempat kediaman Laksamana Maeda yaitu Jendral pertama Angkatan Laut Jepang.

Ruang Perumusan Naskah Proklamasi
Ruang Perumusan Naskah Proklamasi

“Laksamana Maeda akhirnya meminjamkan rumahnya untuk Soekarno dan rekan-rekan, karna pada saat itu susahnya mencari tempat untuk membahas perumusan naskah teks proklamasi.” (Pak Ari Suryanto)

Setelah Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia dengan pembacaan proklamasi tersebut pada tahun 17 Agustus 1945. Gedung ini tetap menjadi kediaman rumah Laksamana Maeda sampai akhirnya para sekutu mendarat di Indonesia bulan September 1945. Dan akhirnya Jepang mengaku akan kekalahannya dengan Inggris dan gedung ini menjadi milik Markas Tentara Inggris. lalu terjadilah pemindahan status kepemilikan gedung yang terjada pada aksi nasionalisasi terhadap milik bangsa asing di Indonesia. Dan pada akhirnya diserahkan kepada Departmen Keuangan dan Pengelolaannya oleh Perusahaan Asuransi Jiwasraya.

Ditahun 1961, gedung ini disewakan kepada kedutaan inggris hingga tahun 1981. Digedung museum saat ini masih sangat kental bangunan eropa dan letak-letak ruang dan barang-barangpun sama persis seperti apa yang ada dizaman itu namun ada beberapa barang yang memakai benda replika saja. didalamnya pun terdapat ruang meja makan yang dimana tempat tersebut dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi oleh Ir.  Soekarna, Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo. Dan ruangan pengetikan naskah yang diketik oleh Sayuti Melik berada dibawah ruang bawah tangga dekat dapur.

“Pada sewaktu setelah Soekarno diangkat menjadi Presiden RI pertama, ada hal yang belum banyak orang tahu, bahwasannya Presiden akan memerintahkan ajudannya untuk membantu sesuatu namun, pada saat itu orang pertama yang ia perintah adalah tukang sate yang sedang berjualan keliling dan ia orang pertama yang diperintah Soekarno untuk membuatkannya sate pada saat ia sedang berjalan kaki pulang ke kediamannya.” (Pak Ari Suryanto)

Gedung museum ini menjadi sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia dikarenakan pada 16-17 Agustus 1945 terjadinya peristiwa sejarah yaitu perumusan naskah proklamasi bangsa Indonesia. Dan pada akhirnya tahun 1984, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nugroho Notosusanto, mengarahkan kepada Direktorat Permuseuman agar merealisaikan gedung sangat bersejarah ini untuk dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan sebagai Cagar Budaya.

dok. pribadi
dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun