Jepang telah memulai memproduksi beras dengan teknik hidroponik untuk memberi makan rakyat. Israel dalam jumlah yang besar menanam buah beri, buah jeruk dan pisang di iklim kering dan gersang. Di India beberapa bidang tanah terlantar karena kualitas tanah yang buruk, namun ketersedian airnya cukup banyak.Â
Sekarang masyarakat sehari-hari di berbagai kota besar di India menanam beberapa sayuran hijau dan rempah-rempah kecil di atap dan balkon rumah mereka. Tomat, lettuce, mentimun, dan paprika merupakan komoditi penting yang paling banyak dibudidayakan secara hidroponik di seluruh dunia. Di tanah air, komoditi yang paling populer tak jauh berbeda yakni paprika dan lettuce (Rizkika, 2015).
Analisis Usaha budidaya hidroponik menurut Sutanto (2015), yang dilakukan pada luas lahan keseluruhan seluas 150 m2, lahan yang digunakan untuk instalasi 100 m2 dengan menggunakan instalasi bertingkat membentuk huruf A sebanyak tujuh tingkat akan dapat ditanami sayuran sebanyak 11.200 tanaman dengan jarak tanam 12,5 cm.Â
Total biaya investasi yang dikeluarkan adalah sekitar Rp. 67.630.000. Apabila ditanami sayuran pakcoy, biaya produksi yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.14.114.111 selama 28 hari.Â
Hasil produksi bersih tanaman pakcoy adalah 630 kg, pakcoy dijual dengan harga Rp. 40.000 per kg. total pendapatan yang diperoleh dari budidaya hidroponik pakcoy selama 28 hari adalah Rp. 25.000.000 dengan keuntungan sebesar Rp. 11.085.889. Pendapatan hampir 1,5 juta sehari, siapa yang berani menolak???
Setelah melihat analisis usaha dari budidaya hidroponik, kita dapat mengetahui bahwa keuntungan yang dihasilkan dari budidaya ini sangat menggiurkan. Perputaran modal yang cepat mebuat kita semakin bersemangat untuk mencobanya.Â
Jumlah keuntungan yang diperoleh akan dapat mengembalikan modal investasi setalah melakukan budiaya sebanyak kurang lebih 7 kali produksi. Keuntungan budidaya dapat ditingkatkan lagi jika tidak menggunakan greenhouse karena biaya pembuatannya sangat mahal, karena hidroponik juga dapat dikembangkan di lahan tanpa atap.
Kesimpulan dari penyataan yang mengatakan bahwa hidroponik punya nilai tambah unik adalah karena hidroponik dapat dibudidayakan di lahan terbatas namun pemanfaatan air dan pupuk yang digunakan sangat efisien, selain itu budidaya hidroponik juga akan menghemat penggunaan tenaga kerja.Â
Hal yang paling menarik dari budidaya hidroponik adalah seluruh sub sistem agribisnis yang ada di hidroponik dapat dijadikan sebagai bisnis untuk memberikan penghasilan, disamping itu harga jual dari hasil produksi hidroponik dapat 5 kali lipat lebih tinggi dari budidaya konvensional karena kualitas hasil produksinya sangat terjamin, sehingga target pasar yang dituju adalah kelas menengah ke atas.
Biaya investasi yang dikeluarkan pada saat akan memulai bisnis hidroponik yang terbilang besar akan dapat kembali dengan cepat mengingat tingkat keuntungan yang besar. Itulah alasan mengapa bisnis hidroponik mempunyai nilai tambah yang unik yang patut untuk dicoba.
Â