Mohon tunggu...
Rahma Dini
Rahma Dini Mohon Tunggu... Petani - Sanguinis

Yang muda bertani

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Hidroponik Punya Nilai Tambah Unik

27 Desember 2019   16:07 Diperbarui: 28 Desember 2019   20:58 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada sub sistem on farm penjualan bibit tanaman dan sayuran hasil produksi menjadi sumber pemasukan utama dalam bisnis hidroponik. Di Hidroponik Casa Farm bibit sayuran yang masih berumur satu minggu yang siap untuk dipindah tanamkan menjadi produk laris yang sering dibeli oleh konsumen yang akan melakukan budidaya hidroponik di rumah. 

Kebanyakan dari mereka lebih memilih membeli bibit dari pada menyemai sendiri karena sering mengalami kegagalan dalam penyemaian benih. Harga pokok dari 1 buah bibit hidroponik yang berumur satu minggu berkisar antara Rp. 100 -- Rp. 250, sementara harga jualnya berkisar Rp. 500 -- Rp. 700. Arifin (2016), mengatakan bahwa harga jual sayuran hidroponik bisa 5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran konvensional, harga jual yang tinggi dikarenakan sayuran hidroponik memiliki kualitas yang lebih bagus, lebih bersih, sehat dan rasanya lebih renyah dan tidak liat. Margin keuntungan sistem konvensional adalah 50%, sedangkan hidroponik marginnya 75% - 100% (Arifin, 2016).

Harga jual sayuran hidroponik seperti kangkung, sawi-sawian, dan selada berkisar antara Rp. 15.000 -- Rp. 70.000 per kilogram, tergantung pasar yang dituju. Biasanya sayuran hidroponik banyak dibeli oleh konsumen tingkat menengah ke atas yang sudah sadar tentang manfaat dan kualitas sayur hidroponik. 

Pasar lain yang dituju adalah berupa supermarket, swalayan, hotel, cafe dan restoran, serta perusahaan catering. Hal menarik lainnya dalam pemasaran produk hidroponik adalah kebanyakan dari produk hidroponik dipasarkan secara langsung, sehingga keuntungan yang diterima oleh petani lebih tinggi, berbeda dengan pertanian konvensional, kebanyakan hasil produksinya dijual ke pengepul.

Sub sistem penunjang juga memberikan sumbangan pemasukan yang besar dalam bisnis hidroponik melalui berbagai pelatihan mengenai hidroponik yang dilakukan. 

Karena hidroponik merupakan ilmu atau teknologi yang masih baru dan dalam pelaksanaannya butuh pengetahuan kusus, maka banyak orang-orang yang akan melakukan budidaya hidroponik memilih untuk mengikuti pelatihan untuk memperoleh pengetahuan tentang teknik budidaya hidroponik. 

Biaya yang dipatok juga tidak sedikit, umunya para pelaku bisnis hidroponik membuka beberapa kelas pelatihan hidroponik, seperti pelatihan hidroponik tingkat dasar bagi para pemula dan pelatihan meracik nutrisi.

Pelatihan hidroponik tingkat dasar biasanya dipatok dengan biaya sekitar Rp.300.000 -- Rp. 500.000, sementara untuk pelatihan meracik nutrisi para peserta harus mengeluarkan biaya registrasi sekitar Rp. 1.000.000 -- Rp. 2.000.000. Hidroponik Casa Farm merupakan salah satu perusahaan pelaku bisnis hidroponik yang membuka jasa pelatihan hidroponik tingkat dasar dan pelatihan meracik nutrisi. 

Biaya registrasi untuk mengikuti pelatihan tingkat dasar yang dilakukan oleh hidroponik Casa Farm adalah Rp. 350.000 per orang untuk satu hari pelatihan. Sedangkan untuk pelatihan meracik nutrisi peserta harus merogoh kocek lebih dalam yaitu sebesar Rp. 1.500.000 agar dapat mengikuti pelatihan yang diadakan selama 1 hari ini.

Negara-negara terkemuka dalam teknologi hidroponik adalah Belanda, Australia, Prancis, Inggris, Israel, Kanada, dan Amerika Serikat (Sharma, Somen, Kaushal dan Narendra, 2018). Belanda adalah pemimpin dunia dalam hidroponik komersial yang memiliki total luas lahan 13.000 ha yang ditanami tomat, capsicum, mentimun dan bunga potong. 

Di Australia produksi hidroponik untuk sayuran, jamu, dan bunga potong bernilai sekitar 300-400 juta dolar. Australia adalah produsen hidroponik terbesar di dunia, dan memiliki budidaya stroberi lebih besar dari AS dan produksi bunga potong hampir sama dengan AS. Kanada dan Spanyol juga memperluas lahan untuk sistem hidroponik komersial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun