Mohon tunggu...
Dini Apriasti
Dini Apriasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SMDD

Cinta kebijaksanaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Tuhan Dalam Patristik

20 Desember 2022   20:15 Diperbarui: 20 Desember 2022   20:28 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Eksistensi atau Keberadaan yang ada adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada serta memiliki kesempurnaan yang keberadaannya aktual. 

Di mana keberadaan yang dimaksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya. Lalu bagaimana dengan keadaan, eksistensi dan wujud Tuhan?

Kaum patristik menolak pemikiran filsafat Yunani arkhe segala sesuatu, seperti Herakleitos menggambarkannya dengan api atau kaum stoa yang menganggap Tuhan ada pada segala sesuatu. Maka kaum patristik sendiri hal ini ditolak. 

Patristik menganggap Tuhan adalah pencipta segala sesuatu dan diluar Tuhan adalah ciptaan-Nya. Sedangkan hubungan antara manusia dalam ajaran yang diajarkan patristik adalah untuk menyayangi, begitu juga dengan diri sendiri.

Eksistensi Tuhan dianggap sebagai persoalan yang fundamental bagi manusia. Keyakinan terhadap Tuhan adalah sebuah fitrah yang tidak dapat disangkal. Ini menandakan kepercayaan kepada Tuhan telah tertanam dan melekat kuat dalam hati dan iman pada diri manusia. 

Eksistensi-Nya dapat dinalarkan melalui argumen kosmologi (penciptaan alam), ontologi (keberadaan), dan teologis (tujuan penciptaan dan keteraturan alam).

Untuk menunjukan eksistensi Tuhan ada beberapa tokoh yang sangat berpengaruh seperti Aristides yang beranggapan bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah abadi dan tidak dapat digambarkan. Tuhan itu adalah "ada dan Maha tinggi", yang menggerakkan segala sesuatu namun tidak bergerak dan tidak terlihat. 

Tuhan tidak dapat musnah atau binasa, tidak berubah, tidak berbentuk, tidak terbatas, dan tidak mempunyai nafsu. Tuhan mengisi segala yang terlihat dan tidak terlihat. Tuhan itulah yang menjadikan dan memelihara segala sesuatu bagi kepentingan manusia. Alam ini teratur dan harmonis karena diatur oleh Tuhan.

Pemikiran Anselmus juga menjelaskan tentang eksistensi Tuhan berpendapat bahwa semua makhluk memiliki sejumlah kebaikan hal itu dapat menunjukan adanya kebaikan Maha tinggi yang disana semua makhluk berpartisipasi. 

Tuhan itu kebesarannya tidak terpikirkan (kebesaran Maha besar). Hal ini tidak mungkin ada di dalam pikiran, ia juga ada dalam kenyataan (jadi benar-benar diluar pikiran). Tuhan Maha besar ada dalam pikiran dan ada juga diluar pikiran.

Terlepas dari pembahasan tersebut Tuhan merupakan pencipta segala sesuatu dan diluar Tuhan adalah ciptaan-Nya. Alam merupakan bukti dari eksistensi Tuhan. Melalui alam, Tuhan dapat diketahui. Sebab alam, dengan segala keteraturannya tidak mungkin ada tanpa ada yang mengaturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun