Mohon tunggu...
Money

Pengauditan 2_bab 20_Audit Terhadap Siklus Produksi : Pengujian Substantif Terhadap Saldo Sediaan

31 Maret 2016   18:49 Diperbarui: 5 April 2016   16:36 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Nama             : Diniari Marlina Antara

NIM/Kelas      : 2014017007 /Akuntansi 4A1

RESUME AUDIT BAB 20

AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI : PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO SEDIAAN

             Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual. Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena berbagai alasan berikut ini :

  • Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancer yang jumlahnya cukup material dan merupakan objek manipulasi serta tempat terjadinya kesalahan-kesalahan besar.
  • Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual (cost of good sold) sehingga berpengaruh pula terhadap perhitungan laba tahun yang berangkutan.
  • Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit dibanding dengan verifikasi sebagian besar unsur laporan keuangan yang lain.
  • Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya.
  • Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya.

 

Tujuan Pengujian Substantive Terhadap Sediaan

  • Memperoleh kekayaan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.
  • Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
  • Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan ynag dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
  • Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca.
  • Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
  • Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.

 

Program Pengujian Substantive Terhadap Saldo Sediaan

1.      Prosedur Audit Awal

  • Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.
  • Hitung kembali saldo akun sediaan didalam buku besar.
  • Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke di dalam jurnal yang bersangkutan.
  • Usut saldo awal sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
  • Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun control sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.

 

2.      Prosedur Analitik

     Merupakan pengecekan menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan dineraca. Dalam prosedur ini, auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan. Ratio yang seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap sediaan :                                                 

A.    Tingkat perputaran sediaan (Ratio)

  • Ratio =  Sediaan produk jadi                                
  • Formula = Kos produk yang dijual : rerata saldo sediaan produk jadi
  • Ratio = Sediaan produk dalam proses            
  • Formula = Kos produksi : rerata saldo sediaan produk dalam proses
  • Ratio = Sediaan bahan baku              
  • Formula = Biaya bahan baku : rerata saldo sediaan bahan baku
  • Ratio = Sediaan barang dagangan                        
  • Formula = Kos produk yang dijual : rerata saldo sediaan barang dagangan.

 

B.     Ratio sediaan dengan aktiva lancar  (Ratio)                            

Formula = Sediaan : aktiva lancar

 

C.     Ratio laba bruto dengan hasil penjualan   (Ratio)                   

Formula = Laba bruto : hasil penjualan bersih
 

 

3.      Pengujian Terhadap Transaksi Rinci

  • Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
  • Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas keluar, faktur pembelian, laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
  • Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan, laporan penerimaan barang, bukti  pemakaian barang gudang, memo debit untuk retur pembelian.
  • Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
  • Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
  • Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan (karena transaksi penjualan atau pemakaian sendiri) dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.

 

4.      Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci

  • Pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan.
  • Periksa instruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan.
  • Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien.
  • Menyelenggarakan penghitungan fisik sediaan yang disimpan digudang untuk menyesuaikan data sediaan di dalam catatan akuntansinya dengan keadaan fisik sediaan yang ada di gudang.
  • Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar.
  • Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi dan barang-barang titipan yang ada di tangan klien.
  • Mintalah informasi mengenai sediaan yang dijadikan jaminan penarikan utang.
  • Lakukan pengujian terhadap penilaian sediaan.
  • Mintalah informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh klien.
  • Periksa kesesuaian kos per satuan sediaan dengan prinsip akuntansi berterima umum.
  • Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos per satuan sediaan.
  • Bandingkan laba bruto tahun yang diaudit dengan laba bruto tahun sebelumnya.
  • Lakukan pengamatan terhadap unsur sediaan yang rusak
  • Hitung tingkat perputaran sediaan dan bandingkan dengan tingkat perputaran sediaan tahun sebelumnya.
  • Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya atau penjualannya.
  • Mintalah surat representasi sediaan dari klien. 

 

5.      Pemeriksaan penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca

  • Periksa klasifikasi sediaan di neraca.
  • Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan.
  • Lakukan analytical review terhadap sediaan. 

 

Sumber :

Mulyadi, Auditing Buku 2 : Bab 20 Audit Terhadap Siklus Produksi : Pengujian Substantif Terhadap Saldo Sediaan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun