Mohon tunggu...
Dini Aprilia Wardani
Dini Aprilia Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya orang yang senang mencoba hal baru. Mata kuliah : Pengantar Ekonomi Makro Dosen Pengampu : Puput Irwansyah Raysharie, SE., ME

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaitan Turunnya Pembelian di Pasar Konvensional terhadap Aggregate Expenditure di Indonesia

28 September 2023   19:27 Diperbarui: 28 September 2023   20:10 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini banyak para penjual di pasar konvensional, mengeluh terhadap sepinya pembeli karena beralihnya para pembeli ke pasar online (daring). Mulanya peralihan yang terjadi karena pandemik Covid-19 yang mengharuskan para masyarakat berdiam diri dirumah. Dari sini para penjual di pasar merasakan dampak dari penurunan pembeli. Diimbangi dengan pesatnya perkembangan transaksi melalui media elektronik membuat belanja online terasa jauh lebih mudah. Disamping itu memang ada variabel-variebel lain yang membuat pembeli lebih memilh berbelanja online dibanding langsung menuju ke pasar konvensional.

Sebagai pembeli tentu saja membandingkan harga disetiap aspek, saat mereka hendak membeli suatu barang. Salah satunya perbedaaan harga, harga sangat menentukan daya beli konsumen. Fenomena yang terjadi sekarang ialah pasar online menjual barang yang sama dan harga yang sama atau bahkan lebih murah daripada pasar konvesional. 

Dikarenakan hal ini para pembeli banyak beralih ke pasar online, selain itu ketika memesan melalui daring, barang akan langsung dikirimkan ke depan pintu rumah pembeli, jadi pembeli tidak perlu repot untuk keluar hanya untuk mencari barang tertentu. Kemudahan transaksi dan kemudahan-kemudahan lainnya yang ditawarkan oleh wadah belanja online menjadi pilihan generasi milenial untuk berbelanja online. Pergeseran dari pasar konvensional ke pasar online telah mengubah pola bisnis di Indonesia. Sejalan dengan revolusi industri dan peningkatan pengguna internet di Indonesia.

Diperkirakan juga pasar online Indonesia akan mencapai US $ 150 miliar pada tahun 2025. Pertumbuhan ini tentu saja berkaitan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, yang lagi-lagi memudahkan para penjual maupun pembeli melakukan transaksi secara online. 

Dan menjadi peran penting perumbuhan kegiatan belanja online dengan leluasa. Dengan mayoritas konsumen Indonesia bergeser ke wadah berbelanja online, merubah cara pengeluaran agregat yang dijatah oleh pemerintah. Ketika sebelumnya pengeluaran agregat di alokasikan untuk pasar konvensional, ketika pasar online merambah porsi pengeluaran agregat lebih di condongkan untuk transaksi melalui pasar online. Sebelumnya pasar konvensional lebih berpengaruh pada PDB, lalu pasar online memiliki cangkupan wilayah lebih luas yang dapat menajangkau kegiatan ekspor dan impor.

Namun, bukan berarti pasar konvensional ditinggalkan begitu saja. Pemerintah juga mencari cara untuk membangkitkan kembali perminatan kepada pasar konvensional. Himbauan kepada para penjual di pasar konvensional juga diberikan agar mampu bersaing dengan para pejual yang menggunakan teknologi. Bahkan ada baiknya jika, para penjual di pasar konvensional, ikut bersaing di wadah perdagangan online, tapi tidak menutup toko konvensional yang ada. Tapi ada kesulitan bagi para penjual yang sudah berumur untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

Karena pasar konvesional masih memiliki potensi untuk menarik konsumen. Dengan menyajikan elemen budaya yang unik bagi Sebagian genarasi atau demografi tertentu. Atau meningkatkan beberapa aspek tertentu seperti, akses menuju pasar, kualitas barang yang dijual, reputasi, pelayanan, suasana dan standar kebersihan. Hanya saja, tidak semudah itu untuk membuat kondisi pasar konvensional ramai seperti semula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun