b). Minat belajar yaitu guru memberikan pilihan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan minatnya. Belajar sesuai minat dapat meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
c). profil belajar yaitu guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara alami dan efisien bergantung dari gaya belajarnya, kecerdasan majemuknya, pengaruh budaya dan lingkungannya.
 Setelah mengetahui kebutuhan belajar murid, guru bisa melakukan 3 strategi diferensiasi, yaitu:
a). Diferensiasi konten : merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum. Contoh: memberikan pilihan konten materi kepada murid untuk dipelajari, seperti pada materi setruktur dan fungsi organ makhluk hidup, murid dapat memilih untuk mempelajari organ pernapasan, organ pencernaan, organ peredaran darai ataupun organ lainnya.
b). Diferensiasi proses : merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dilalui oleh murid yang dapat memungkinkan murid untuk berlatih dan memahami konten. Contoh: menghadirkan berpagai kegiatan pembelajaran yang menarik dalam penyampaian dan eksploari materi seperti bermain peran, diskusi kelompok atau bimbingan secara indifidu bagi murid yang membutuhkan.
c). Diferensiasi produk : merujuk pada strategi membedakan produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari. Memberikan pilihan yang luas pada murid dalam menyajikan produk atau hasil belajar yang telah dilaksanakan seperti pembuatan poster, slide presentasi, model tiruan, artikel, peta konsep maupun poster.
Keterkaitan Modul 2.1 dengan Modul Lainnya
Dengan melihat penjelasan pembelajaran berdiferensi tersebut, kita dapat melihat penerapan pembelajaran yang berpihak pada murid yang menuntun anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Ini sesuai dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang dibahas pada modul 1.1. Pendidikan menurut KHD merupakan segala kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Tugas guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam.
Terkait dengan peran yang harus dilakukan oleh guru dalam pembelajaran berdiferensiasi, ini sangat berkaitan dengan modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak. Nilai guru penggerak tersebut antara lain mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif, berpihak pada murid. Pembelajaran diferensiasi yang sangat memperhatikan kebutuhan murid berkaitan dengan nilai berpihak pada murid. Kaitan dengan modul 1.3 tentang visi guru penggerak adalah memberikan ruang kepada murid untuk dapat mengoptimalkan potensi dari minat dan bakatnya sehingga murid dapat kuat dan mandiri, salah satu metode yang digunakan yaitu pembelajaran diferensiasi. Sedangkan kaitan dengan modul 1.4 tentang budaya positif yang dikembangkan di sekolah memiliki tujuan pembentukan karakter baik pada murid. Hal ini di pengaruhi oleh pembelajaran yang nyaman dan berpihak pada murid dengan memperhatikan kebutuhan belajarnya, pada pembelajaran diferensiasi melalui konten, proses maupun produknya dapat mengoptimalkan hal tersebut.
Dalam praktiknya nanti, tentu akan banyak hambatan dan permasalahan yang muncul. Namun yang perlu diingat guru adalah semua akan selesai jika guru menyerah dan hanya fokus pada tuntutan akademik saja. Guru perlu menguatkan dirinya sebagai seorang fasilitator dan among untuk muridnya menuju tujuan dan kebahagiaan hidup.