Sowiyati menjadi salah satu sosok yang berjasa di hidup Suharto setalah sang ibu, ketika di sekolah ada Sowiyati sedangkan di rumah ada sang ibu. Sang ibu membantu proses belajar membaca dan menghitung sebelum Suharto masuk sekolah dan yang paling penting, Suharto mendapat support dari sang Ibu untuk melanjutkan kuliah. Selain dari sang Ibu, Suharto juga mendapat support dari sang ayah, kakak, dan juga pamannya.
“Untuk teman-teman mahasiswa, UIN ini kampus yang membuat teman-teman bertemu dengan banyak difabel, jangan membatasi pergaulan dengan teman-teman difabel, bergaul dengan mereka, bantu mereka jika membutuhkan, bantulah mereka tapi bukan dikasihani,” pesan Suharto.
Harapan Suharto kedepannya untuk kampus UIN Sunan Kalijaga adalah, tidak ada lagi stigma dan praduga bahwa difabel berada jauh di bawah orang pada umumnya karena difabel juga memiliki potensi, bakat, dan kualitas yang sama serta berhak mendapat kesempatan yang sama. Harapan terakhir adalah teman-teman difabel mendapat aksesibilas, penerimaan, dan dukungan fasilitas penunjang.
“Terimalah difabel sebagai bagian dari hidup teman-teman, jangan ada asumsi dan berikan dukungan sebagaiman mestinya tapi bukan karena belas kasihan, tetapi karena teman-teman ingin mendukung pemenuhan hak teman-teman difabel,” tutup Suharto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H