Mohon tunggu...
Dini Adesta
Dini Adesta Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

Dini wulandari adesta

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jangan Salah Pilih Paslon, Inilah Cara Memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden

10 Januari 2023   21:48 Diperbarui: 10 Januari 2023   22:02 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

periode tahun 2019-2024 akan segera habis maka masa jabatan presiden dan wakil presiden akan digantikan oleh paslon-paslon baru dengan itu pemilihan presiden akan diadakan pada 2024 yaitu satu tahun dari sekarang, banyak bocoran siapa saja yang akan maju dalam PEMILU tahun depan antaranya Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno dan Anies Baswedan. Jika itu benar maka para paslon sudah mempersiapkan kampanyenya untuk nanti.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita ikut serta dalam pemilihan presiden dan wakil presiden karena pilihan anda akan menentukan seperti apa Indonesia lima tahun ke depan. Kita harus waspada dan pintar dalam memilih calon presiden dan wakil presiden jangan sampai kita memilih hanya karena janji manis saja. Memilih presiden yang baik dan benar menjadi penting karena masa jabatan seorang presiden adalah 5 tahun dan waktu tersebut cukup lama. Berikut caranya memilih presiden dan wakil presiden:

  • Visi Misi

Untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang tepat, pilihlah yang memiliki kesamaan dengan anda, terutama dalam hal visi dan misi. Hal-hal yang dimaksud adalah visi, misi, dan program yang diusulkan dapat dipahami dan dapat dilaksanakan, memiliki tujuan yang jelas, cara yang digunakan untuk mencapai tujuannya jelas.  

  • Mengikuti Kampanye Para Paslon 

Jangan hanya mengikuti salah satu kampanye calon presiden agar kita bisa membandingkan para paslon mana yang lebih pantas untuk kita pilih. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah ketika seorang calon presiden saat berbicara atau ditanyai pertanyaan pada saat itu, kita bisa melihat kecerdasan emosionalnya, kebijaksanaannya, kecerdasannya, keadilannya, cara pandangnya terhadap suatu masalah, semangatnya, dan hal-hal lain dari sikap kandidat tersebut.

  • Background Paslon

Kita bisa melihat background dari artikel-artikel atau stalker akun sosial media para paslon dengan itu kita bisa mengetahui kesehariannya, tahu apa saja yang sudah dibuat dan pendidikannya. Dengan mengetahui latar belakang pendidikannya, kita dapat mengetahui apakah calon presiden tersebut memiliki kecerdasan yang cukup atau tidak, karena yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik pastilah yang terpilih (kecuali kondisi ekonomi atau hal-hal yang menghambat perjalanan pendidikan seorang calon presiden).
 

  • Prestasi dan  Pengalaman Memimpin 

Saat kita melihat prestasi apa saja yang sudah dicapai oleh para paslon kita dapat mengetahui bagaimana kemampuan berpikir atau bakat paslon untuk memimpin seseorang. Lalu kita bisa mengamati pengalaman memimpin paslon apakah para paslon melakukan apa yang sudah dijanjikan saat kampanye atau tidak, kita dapat mengetahui kualitas calon presiden dari cara berpikir, semangat kerja, keahlian memimpin, kepribadian, dan lain-lain.

Itulah beberapa cara untuk memilih calon presiden dan wakil presiden agar tidak termakan janji-janji manisa saja. Tetap gunakan suara anda jangan lestarikan budaya GOLPUT karena suara mu penting untuk Indonesia yang lebih baik lima tahun kedepan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun