Mohon tunggu...
Dini Permata Indah
Dini Permata Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang penulis dan pengamat sosial yang tertarik mengupas berbagai fenomena dalam kehidupan masyarakat kontemporer. Saya aktif menulis tentang isu pendidikan, budaya, dan perkembangan teknologi digital di Indonesia. Saya percaya bahwa tulisan adalah jembatan untuk membangun dialog konstruktif dan membuka wawasan baru. Saya ingin berkontribusi di berbagai platform media online dengan fokus pada artikel analisis sosial dan ulasan kebijakan publik. Saya berusaha menyajikan sudut pandang yang mendalam namun tetap mudah dipahami oleh pembaca umum. Setiap artikel yang saya tulis bertujuan untuk mengajak pembaca berpikir dan terlibat dalam diskusi yang membangun. Mari bertukar pikiran dan berdiskusi melalui tulisan-tulisan saya. Kritik dan masukan selalu saya diterima dengan terbuka untuk pengembangan kualitas konten saya yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isra' Mi'raj sebagai Momentum Penguatan Iman dan Membangun Ketahanan Mental di Tengah Ujian Kehidupan

30 Januari 2025   21:13 Diperbarui: 30 Januari 2025   21:13 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan salah satu momen paling bersejarah dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Isra' Mi'raj yang terjadi pada 27 Rajab menjadi bukti kekuasaan Allah SWT. dan sekaligus ujian keimanan bagi umat Islam. Di tengah berbagai tantangan kehidupan modern saat ini, momentum Isra' Mi'raj dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran dalam membangun ketahanan mental serta memperkuat keimanan. Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada masa-masa sulit dalam kehidupan Rasulullah SAW. tepatnya setelah kehilangan dua orang yang sangat beliau cintai yaitu istri tercinta beliau Khadijah ra dan paman yang selalu melindungi beliau, Abu Thalib. Periode ini dikenal sebagai 'Amul Huzni atau Tahun Kesedihan. Namun, justru di tengah kesedihan mendalam inilah, Allah SWT menganugerahkan mukjizat luar biasa kepada Rasulullah SAW. berupa perjalanan spiritual dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra') dan dilanjutkan dengan perjalanan ke langit ketujuh (Mi'raj). Perjalanan spiritual ini mengajarkan beberapa nilai penting yang dapat kita petik dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Pertama, setiap kesulitan pasti ada hikmah dan jalan keluarnya. Sebagaimana Allah SWT. memberikan penghiburan kepada Rasulullah melalui Isra' Mi'raj, setiap muslim hendaknya yakin bahwa di balik setiap ujian terdapat hikmah yang Allah SWT. siapkan. Kedua, Isra' Mi'raj mengajarkan pentingnya ketahanan mental dalam menghadapi cercaan dan ketidakpercayaan orang lain. Ketika Rasulullah SAW. menceritakan pengalaman perjalanan malam beliau, banyak yang meragukan dan mencemooh. Namun, dengan keteguhan iman dan mental yang kuat, beliau tetap menyampaikan kebenaran tersebut. Hal ini menjadi pembelajaran berharga bahwa dalam memegang prinsip kebenaran, kita harus memiliki ketahanan mental yang kuat. Ketiga, peristiwa ini mengajarkan bahwa kedekatan dengan Allah SWT merupakan sumber kekuatan terbesar dalam menghadapi berbagai tantangan. Selama Mi'raj, Rasulullah SAW. menerima perintah salat lima waktu yang menjadi media komunikasi langsung antara hamba dengan Sang Pencipta. Salat tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga sarana untuk membangun ketahanan mental dan spiritual.

Dalam konteks kehidupan modern, banyak tantangan yang dihadapi umat Islam, mulai dari stress pekerjaan, konflik keluarga, hingga krisis ekonomi. Di sinilah pentingnya menggali nilai-nilai dari peristiwa Isra' Mi'raj untuk membangun resiliensi diri. Dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan, kita perlu memperkuat ibadah wajib, terutama salat lima waktu dengan khusyuk. Selain itu, meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT. melalui ibadah sunah juga menjadi hal yang krusial untuk dilakukan. Mengembangkan sikap sabar dan tawakal dalam menghadapi ujian merupakan kunci untuk tetap teguh. Tak kalah pentingnya adalah menjaga silaturahmi dan membangun sistem dukungan sosial sebagai benteng pertahanan diri. Sebagai umat yang hidup di era modern, kita juga perlu terus belajar dan mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Peristiwa Isra' Mi'raj juga mengingatkan kita bahwa Allah SWT. tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya. Sebagaimana Rasulullah SAW mampu melewati perjalanan spiritual yang luar biasa, kita pun dapat melewati berbagai ujian kehidupan dengan pertolongan Allah SWT. Momentum Isra' Mi'raj hendaknya tidak sekadar diperingati sebagai ritual tahunan, tetapi nilai-nilai di dalamnya harus dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengamalkan pembelajaran dari peristiwa agung ini, umat Islam dapat membangun ketahanan mental yang lebih kuat dan keimanan yang lebih kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Di tengah era yang penuh dengan ketidakpastian dan perubahan cepat ini, nilai-nilai Isra' Mi'raj menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa dengan iman yang kuat dan mental yang tangguh, setiap muslim dapat melewati berbagai ujian dan tantangan, sambil terus berpegang teguh pada ajaran Allah SWT. dan sunnah Rasulullah SAW.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun