Mohon tunggu...
Dini Indriani
Dini Indriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Miracle Gel" untuk Pengobatan Luka Bakar

19 April 2024   21:34 Diperbarui: 19 April 2024   21:43 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kamu? Kulit merupakan organ yang melindungi tubuh dari zat-zat kimia yang berada diluar tubuh baik yang membahayakan maupun tidak. Ada banyak faktor yang dapat merusak tubuh hingga mengakibatkan kerusakan permanen bahkan kematian. Salah satunya adalah luka bakar karena luka bakar dapat menghancurkan seluruh lapisan kulit, pembuluh darah, saraf, otot, dan tulang, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi yang parah. 

Luka bakar terjadi disebabkan karena adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Faktor yang mempengaruhi berat ringannya luka bakar diantaranya adalah kedalaman luka bakar, luas luka bakar, lokasi luka bakar, dan mekanisme injury. Pengobatan luka bakar pada umumnya menggunakan gel atau salep yang diformulasikan khusus untuk luka bakar. Saat ini pemanfaatan stem cell atau sel punca menjadi pilihan dalam pengobatan karena memiliki sifat yang bisa berdiferensiasi menjadi sel lain sehingga dapat memperbaiki jaringan yang rusak khususnya akibat luka bakar.

Stem cell atau sel punca merupakan sel yang mampu memperbaiki diri, belum berdiferensiasi tetapi mampu berdiferensiasi menjadi sel lain. Sifat-sifat yang dimiliki stem cell ini menyebabkan sel nya dapat digunakan sebagai sumber transplantasi pada terapi berbasis sel untuk pengobatan penyakit-penyakit tertentu.  

Stem cell atau sel punca ini dapat dikelompokkan menjadi 4  berdasarkan kemampuan berdiferensiasinya, yaitu sel punca totipotent, pluripotent, multipotent, dan unipotent. Sel punca totipotent merupakan sel punca yang mampu berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, baik menjadi sel embrionik ataupun sel ekstra embrionik. Contoh dari sel punca totipotent adalah telur yang telah terfertilisasi menjadi zigot.  

Sel punca pluripoten merupakan sel punca yang mampu berdiferensiasi menjadi hampir seluruh jenis sel, yaitu menjadi 3 lapisan germinal yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tetapi tidak dapat menjadi jaringan ekstra embrionik seperti plasenta dan tali pusat. Contoh dari sel punca pluripotent adalah sel punca embrionik. 

Sel punca multipoten merupakan sel punca yang mampu berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang terbatas dalam satu golongan sel saja. Contoh sel punca multipoten adalah sel punca mesenkim (SPM) dan sel punca hematopoietik. Sedangkan sel punca unipoten merupakan sel punca yang hanya dapat berdiferensiasi menjadi 1 jenis sel saja tetapi masih memiliki sifat dapat memperbarui diri atau meregenerasi dirinya sendiri. Contoh sel punca unipoten adalah sel punca otot.

Berdasarkan sumbernya, sel punca dikelompokkan menjadi 2 yaitu sel punca embrionik dan sel punca dewasa: 

Sel punca embrionik merupakan sel punca yang sumbernya berasal dari embrio yang biasanya berumur 4-5 hari setelah fertilisasi pada fase blastosit. Sel punca ini mampu berdiferensiasi menjadi semua jenis sel pada tubuh, bersifat pluripoten.

Sel punca dewasa adalah sel punca yang belum berdiferensiasi yang dapat ditemukan di seluruh tubuh. Sel punca dewasa ini telah berhasil diisolasi dari berbagai sumber jaringan seperti sumsum tulang, jaringan lemak, wharton jelly, pulpa gigi dan lain-lain. Sebagian besar sel punca dewasa bersifat multipoten dan diberi nama berdasarkan asal jaringannya, misalnya adalah sel punca mesenkim, sel punca jaringan lemak dan sel punca hematopoietik, dan sel punca endotelial. 

Dilansir dari American Society of Gene + Cell Therapy, terapi sel merupakan terapi yang berfungsi untuk meringankan atau menyembuhkan penyakit melalui transfer sel hidup. Secara umum sampai sekarang terdapat dua jenis sel yang diteliti dan berpotensi terapeutik, diantaranya adalah sel punca (Stem cell). 

Penggunaan stem cell harus selalu dipantau dan sel harus tetap hidup sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik, dimana kehidupan stem cell ini didukung oleh medium pertumbuhannya yang sering disebut sebagai Conditioning Medium (CM) yang mengandung berbagai bahan organik yang bersifat mendukung pertumbuhan stem cell. 

Gel dapat didefinisikan sebagai sediaan semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel organik kecil atau molekul organik besar, berpenetrasi oleh suatu cairan. Sediaan semi padat adalah sediaan yang dibuat untuk tujuan pengobatan topikal melalui kulit. Bentuk sediaan ini dapat bervariasi tergantung bahan pembawa (basis) yang digunakan. Salah satu contoh dari sediaan semi padat ini adalah salep. Salep merupakan sediaan semi padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. 

Dalam pengobatan ini, terapi stem cell dilakukan dengan cara penginjeksian stem cell human Wharton's jelly mesenchymal stromal cell yang diperoleh dari tali pusar pada kulit bagian acellular dermal matrix yang dikultur pada suhu 370C dan 5% CO2.. Kultur tersebut kemudian dijahit pada bagian luka bakar dan penggunaan miracle gel bertujuan untuk mempercepat pengobatan luka bakar. 

Miracle gel tersebut diperoleh dari Conditioning Medium atau media CM tempat sel-sel punca mesenchymal dikulturkan. Sebelum diaplikasikan, miracle gel tersebut disimpan pada nitrogen cair dengan suhu -200C untuk menjaga kualitas dari Conditioning Medium (CM) yang berfungsi untuk membantu stem cell hidup ketika diaplikasikan di luka bakar dan bekerja secara optimal dalam mempercepat proses penyembuhan luka bakar yang menggunakan terapi stem cell. 

Namun sayangnya, penelitian tentang pemanfaatan stem cell dengan kombinasi medium pertumbuhannya dalam pengobatan luka bakar masih sangat kurang. Maka sangat butuh dilakukan studi lebih mendalam mengenai pemanfaatan stem cell dengan kombinasi Conditioning Medium  (CM) atau medium pertumbuhan stem cell dalam pengobatan luka bakar yang dikemas dalam bentuk gel sehingga memudahkan pengaplikasian dan efektifitasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun