Mohon tunggu...
DINI SELASI
DINI SELASI Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

ibu rumah tangga yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kemandirian Financial bagi Perempuan, Haruskah?

22 Februari 2023   17:47 Diperbarui: 22 Februari 2023   17:51 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Perempuan selalu dihadapkan oleh pilihan, ada yang bilang kamu pilih karir atau menjadi ibu rumah tangga? Padahal nih perempuan itu bisa menjalankan ke duanya dengan baik, sebagai perempuan bekerja, punya karir dan berhasil mengurus rumah tangganya, mengurus suami dan anak-anaknya. Sebagai contoh Siti Khadijah, istri Rasullulah dimana beliau adalah seorang pengusaha yang kaya raya dan ketika sudah menikah dengan rasul beliau tetap mampu mengurus usahanya sambil mengurus rumah tangganya dengan baik. Namun demikian jika perempuan ingin 'mandiri' jangan melupakan kodratnya sebagai 'perempuan' yakni melahirkan, menyusui dan menstruasi namun demikian kita sebagai perempuan tetap bisa seperti Siti Khadijah versi masa depan. Banyak fenomena saat ini perempuan selalu dihadapkan oleh pilihan tetapi yang jelas saat ini perempuan sudah mampu berdiri sendiri, lebih mandiri baik secara pekerjaan, kehidupan maupun keuangan

Untuk menjadi independen woman harus bisa mengelola atau mengatur emosional, dapat menentukan jalan hidup dan mengatur pengelolaan uang secara mandiri. Perempuan sudah mampu mandiri secara keuangan memang perlu dan harus untuk menghadapi kehidupan, bukan berati jika perempuan sudah mandiri scara keuangan maka mereka tidak butuh laki-laki karena kehidupan ini akan selalu berpasangan tapi perempuan untuk bisa mandiri dan tidak selalu mengandalkan orang lain dalam menentukan sesuatu. Kemandirian keuangan berkitan dengan bagaimana kita merencanakan keuangan kita di masa depan, harus mengetahui betul tentang penghasilan, pengeluaran juga kebutuhan kita disamping beberapa hal yang harus di kendalikan dalam mengelola keuangan dengan baik dan benar.

Kemandirian keuangan sangat perlu bagi perempuan sebagai salah satu pilar Strategi Nasional Kuangan Inklusif (SNKI) dapat dilakukan melalui meningkatkan akses perempuan pada dunia kerja, upaya untuk meningkatkan usaha yang sedang digeluti. SNKI menurut snki.go.id sebagai strategi nasional yang bertujuan untuk mencapai tujuan, sasaran serta target keuangan inklusif untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi kemudian untuk penanggulangan kemiskinan, sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan SNKI, ada beberapa indicator yakni :

  • Jangkauan Akses, yaitu kemampuan untuk menggunakan layanan keuangan formal dalam hal keterjangkauan secara fisik dan biaya.
  • Penggunaan, yaitu penggunaan aktual atas layanan dan produk keuangan.
  • Kualitas, yaitu tingkat pemenuhan kebutuhan atas produk dan layanan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Peran perempuan saat ini sudah harus mempunyai kekuatan keuangan sendiri dengan tidak tergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau mungkin sebagai penopang kehidupan keluarganya dengan menentukan sendiri tujuan penggunaan keuangannya. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencapai kemandirian keuangan bagi perempuan yakni :

  • Investasi; lakukan investasi dengan menyisihkan keuangan untuk investasi dengan tujuan untuk pengembangan keuangan di masa depan. Ada banyak jenis investasi yang dapat diimplelentasikan seperti investasi pada emas, property, saham, saham syariah,sukuk, obligasi atau yang lainnya. Namun dalam pengelolaan investasi harus memperhatikan risiko yang ditimbulkan dimana biasanya perempuan akan lebih suka mengambil risiko yang sedikit dengan analisis sederhana jika dibandingkan laki-laki, lebih sabar jika dibandingkan laki-laki untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dengan analisis sederhana, perempuan lebih suka belajar dan bertanya kepada orang lain jika dibandingkan investor pria.
  • Menabung ; ketika kita berpenghasilan kemudian dari penghasilan tersebut kita sisihkan atau alokasikan dananya untuk disimpan sebagai tabungan sebagai dana untuk keperluan dimasa yang akan datang, sewaktu-waktu bisa kita gunakan atau jika kita mempunyai suatu 'goal' tertentu baru simpanan tersebut dipergunakan. Dengan menabung kita dapat mendapatkan manfaat yakni berhemat untuk setiap pengeluaran dalam jangka panjang, menghargai nilai uang dimana dengan menabung kita bisa menghargai jerih payah kita bekerja untuk menghasilkan uang sehingga uang dirasa berharga sekali, bejajar pengelolaan keuangan secara pribadi karena uang sangat berharga maka ketika kita mengeluarkan uang sebaiknya kita harus dapat mengelola atau mengatur jumlah pengeluaran kita jangan sampai pengeluaran kita lebih besar dari pendapat kita dimana pada akhirnya akan terlilit hutang, dengan menabung juga kita akan belajar menghindari hutang sehingga sebaiknya hiduplah sesuai dengan kebutuhan bukan karena keinginan kemudian dengan menabung juga kita berlajar disiplin, walaupun pada awalnya kita harus 'dipaksa' untuk menyisihkan uang dengan tidak sadar kita mendisiplinkan diri dengan tidak menggunakan uang secara berlebihan.
  • Bekerja ; dengan bekerja perempuan akan mempunyai penghasilan sendiri dan mampu mengatur pengeluaran akan kebutuhannya sendiri, kesemuanya tidak terlepas dengan control diri dalam pengelolaan keuangan. Bekerja bagi perempuan harus tetap meminta restu pada suami bagi yang sudah menikah dan selalu ijin orang tua jika dia belum menikah. Bekerja dalam hal ini adalah dengan membuka bisnis sebagai peluang yang besar saat ini, apalagi sekarang zaman digital semua mempunyai potensi yang bisa dikembangkan dengan mengupgrade diri kita dengan zaman digital. Bekerja juga tidak hanya sebatas membuka bisnis namun saat ini banyak pekerjaan yang bisa dikembangkan tanpa harus kekantor dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore tetapi banyak pekerjaan 'remote' artinya pekerjaan tersebut bisa dilakukan dirumah dan bisa dengan jarak jauh misalnya virtual assisten, copywriting, content social media, content digital marketing, digital marketing dan lain sebagainya. Kesemua pekerjaan tersebut bisa menghasilkan pendapatan dengan tetap bisa mengurus suami, anak-anak bahkan rumah sekaligus.
  • Mengikuti perkembangan teknologi ; sebagai perempuan yang hidup dimasa kini, teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehingga perempuan juga harus melek teknologi karena dengan teknologi dapat kita manfaatkan untuk mendapatkan pekerjaan, berinvestasi, berbisnis bahkan untuk mencari penghasilan.

Terkadang ketika perempuan memutuskan untuk bekerja dan menjadi ibu rumah tangga sering terhambat oleh norma social, namun itu dahulu. Saat ini kesetaraan perempuan dan laki-laki sangat jelas bahkan banyak pekerjaan yang dahulu mungkin hanya laki-laki yang bisa kini banyak perempuan juga melakukannya misalnya banyak perempuan jadi pengusaha sukses, perempuan menjadi menteri, perempuan menjadi professor, perempuan menjadi pegawai tambang bahkan ada perempuan yang menjadi presiden. Sehingga penting bagi kita perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan hal-hak perempuan dan untuk tetap selalu memberikan dukungan kepada sesame perempuan bahwa perempuan itu bisa mencapai 'kemerdekaannya' dengan apa yang mereka lakukan dan inginkan. So, perempuan saat ini sudah menjadi agen perubahan yang dapat menggerakan perekonomian keluarga juga perkembangan perekonomian nasional dari semua lini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun