Tak berani aku membukanya karena takut saat melihat luka dan darah aku semakin lemah untuk menaiki sepeda motorku sendirian. Jadi aku berkata dalam hati biarlah aku lihat lukanya di rumah. Â
Sambil menahan rasa sakit, aku lihat sepeda motorku dibagian tertentu ada yang pecah. Dan akupun juga masih mengingat tasbih digitalku masih tetap di telunjuk tanganku. Setelah tenang aku segera pulang dan tak jadi berangkat mengunjungi temanku.Â
Sesampai dirumah aku buka kaos kakiku, dan Alhamdulillah puji syukur kepadaNya. Ternyata tidak ada luka yang begitu parah. Hanya memar di lututku saja yang agak kelihatan memerah. Tak ada luka yang besar ataupun  mengeluarkan darah. Sungguh aku sangat bersyukur, dengan kelengahanku tapi aku masih diberikan keselamatan oleh Allah. Mungkin karena dengan dzikir dan doa yang selalu aku kerjakan, kecelakaan yang membuatku trauma itu tidak menimbulkan luka-luka yang parah.Â
Terima kasih Tuhan.. Engkau telah menyelamatkan aku. Melindungi aku dari kecelakaan yang mungkin lebih parah dari yang aku alami saat itu. Terima Kasih Allah.. Puji syukurku, aku tidak kekurangan sesuatu apapun. Bahkan aku tidak terluka parah. Â Semoga dengan dzikirku ditiap perjalanan yang aku lalui adalah balasan untuk keselamatan bagiku dan keluargaku. Aamiin..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H