Mohon tunggu...
DINI NURANIRAHMAWATI
DINI NURANIRAHMAWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi

Guur Biologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.1.a.4.1 Forum Diskusi Eksplorasi Konsep Modul 2.1

13 Februari 2023   23:42 Diperbarui: 14 Februari 2023   00:06 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video dan artikel tersebut?
Jawab:

Informasi dan fakta yang disampaikan dalam video 1 adalah :

Untuk dapat mempraktekkan pembelajaran berdiferensiasi, maka guru harus mampu memetakan kebutuhan belajar murid yang harus memperhatikan 3 aspek kesiapan belajar murid yaitu:
a. Kesiapan belajar
b. Minat belajar
c. Profil belajar murid

Berdasarkan pemetaan tersebut, maka kita sebagai guru tinggal memilih strategi apa yang bisa dilakukan dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.

Ada 3 Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi yang dapat diterakan di kelas, yaitu:

1. Diferensiasi konten
Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. konten yang akan kita berikan kepada murid dapat kita bedakan sebagai tanggapan pada tingkat kesiapan murid, minat, dan profil belajar murid yang berbeda atau kombinasinya.

2. Diferensiasi Proses
Mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai apa informasi atau materi yang dia pelajari. Setelah memetakan kebutuhan belajar murid, kita sebagai guru harus memikirkan bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan murid tersebut?prosesnya seperti apa?seberapa banyak jumlah bantuan yang kita berikan kepada murid-murid kita?siapa saja yang memerlukan lebih banyak bantuan?dan siapa saja murid yang cukup kita berikan bantuan dalam bentuk pertanyaan pemandu?sehingga murid bisa bekerja secara mandiri. Nah semua proses inilah yang harus diperhatikan oleh guru sebagai bagain dari skenario pembelajaran yang akan kita rancang.

Ada 6 cara untuk melakukan diferensiasi proses, yaitu:
1. Kegiatan berjenjang
2. Menyediakan pertanyaan pemandu/tantangan
3. Membuat agenda individual murid
4. Memvariasikan lama waktu
5. Mengembangkan kegiatan bervariasi
6. Menggunakan pengelompokkan yang fleksibel yang sesuai dengan kesiapan belajar murid, kemampuan dan minatnya.

3. Diferensiasi Produk
Ketika kita akan melaksanakan proses pembelajaran, maka kita akan memikirkan tentang tagihan apa yang kita harapkan dari murid?. Tagihan merupakan hasil pekerjaan siswa atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan siswa kepada guru. Produk harus ada wujudnya bisa berupa karangan atau tulisan, hasil tes, pertunjukkan, presentasi atau pidato, diagram, rekaman dan sebagainya. Produk harus mencerminkan pemahaman murid dan harus berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Cara menerapkan diferensiasi produk yaitu:
a. perlu mempertimbangkan kebutuhan belajar murid terlebih dahulu sebelum melakukan penugasan produk.
b. penugasan produk harus membantu murid baik secara individu maupun secara kelompok memikirkan kembali/menggubakan/memperluas apa yang sudah mereka pelajari selama periode tertentu.
c. produk merupakan elemen kurikulum yang paling langsung dapat dimiliki oleh murid.

Pada dasarnya diferensiasi produk meliputi 2 hal yaitu:
1. memberikan tantangan dan keragaman/variasi.
2. memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

Sangat penting bagi guru untuk menentukan apa sebenarnya ekspekstasi yang diharapkan oleh murid yaitu terkait:kualitas pekerjaanyya, konten apa yang harus ada dalam produk, bagaimana murid harus mengerjakannya, dan apa sifat produk akhir yang diharapkan oleh murid. Namun, pada intinya guru harus mengkomunikasikan indikator kualitas yang diharapkan dari produk tersebut.

Informasi dan fakta pada video 2 yaitu:

Pada video kedua menceritakan tentang lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Untuk dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi guru harus membentuk Learning Community (Komunitas Belajar). Komunitas belajar adalah suatu komunitas yang semua anggotanya adalag pemelajar. Guru akan memimpin murid-muridnya untuk mengembangkan sikap-sikap dan praktek-praktek yang saling mendukung tumbuhnya lingkungan belajar.

Ada 7 karakteristik komunitas belajar yang dapat dengan efektif mendukung pembelajaran berdiferensiasi, yaitu:
1. setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik.
2. setiap orang di dalam kelas tersebut saling menghargai.
3. murid akan merasa aman.
4. ada harapan bagi pertumbuhan.
5. guru mengajar untuk mencapai kesuksesan.
6. ada keadilan dalam bentuk yang nyata.
7. guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama.
Kesimpulannya, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun lingkungan kelas yang positif.

Informasi dan fakta dari artikel adalah:

Artikel ini menceritakan tentang penilaian dalam pembelajaran berdiferensiasi. Guru harus menegakkan pengetahuan dan keterampilan serta ilmu pedagogi yang dimilikinya. Selain itu, guru harus mampu membangun rasa percaya diri agar mendapatkan kepercayaan dari murid-muridnya. Guru juga harus membangun komunikasi dengan baik terhadap murid-muridnya agar murid mau mengikuti instruksi dan saran yang diberikan guru. Guru tidak bisa memberikan pengalaman belajar yang tepat untuk murid-muridnya tanpa mengetahui kebutuhan belajarnya.

Dalam praktik pembelajaran berdiferensiasi, proses penilaian memegang peranan yang sangat penting. Guru harus memiliki pemahaman yang berkembang secara terus-menerus tentang kemajuan akademik murid-muridnya agar guru dapat merencanakan pembelajaran sesuai dengan kemajuan tersebut. Penialaian merupakan sebuah kompas untuk mengarahkan dalam praktik pembelajaran berdiferensiasi.

Penilaian dilihat dari 3 perspektif terdiri dari:
1. Assesment for Learning
Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan dijadikan sebagai dasar perbaikan proses KBM. Fungsinya sebagai penilaian formatif/ penilaian berkelanjutan.
2. Assesment of Learning
Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai dan fungsinya sebagai penilaian sumafit.
3. Assesment as Learning
Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan mhurid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut dan fungsinya sebagai penilaian formatif.

Penilaian formatif dalam pembelajaran berdiferensiasi sangatlah penting untuk memonitor proses pembelajaran. Ada contoh strategi penilaian formatif yaitu:
1. Tiket keluar
2. Tiket masuk.
3. Berbagi 30 menit.
4. Nama dalam toples.
5. 3-2-1
6. Refleksi.
7. Pojok pemahaman
8. Strategi 5 jari.

2. Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video dan artikel yang Anda lihat?
Jawab:
a. Kebutuhan belajar murid merupakan dasar dari prektek pembelajaran berdiferensiasi. Kebutuhan belajar murid harus memperhatikan 3 aspek kesiapan belajar yaitu kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid.
b. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan berdasarkan 3 strategi yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk.
c. Komunitas belajar merupaka suatu kondisi lingkungan belajar yang dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi.
d. Penilaian dalam pembelajaran berdiferensiasi terdiri dari assesment of leraning, assessment for learning dan assement as learning. Dan penilaian formatiflah yang penting dalam pembelajaran berdiferensiasi.

3. Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa?
Jawab:

a. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid baik terkait kesiapan belajar, minat dan profil belajar, karena selama ini belum pernah melakukannya dengan cara yang benar, atau pernah tapi tidak tahu bahwa itu bagian dari pemetaan kebutuhan murid. Saya berharap ada contoh yang konkrit dari cara melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid sehingga saya bisa mempraktekkannya di dalam kelas jadi bukan hanya sekedar teori saja.

b. Melaksanakan diferensiasi proses, karena saya mungkin belum pernah melakukannya di kelas jadi saya belum memiliki gambaran secara teknis untuk melakukannya dengan benar, atau secara tidak sadar saya pernah melakukannya tapi tidak tahu bahwa itu strategi pembelajaran berdiferensiasi proses. kalau untuk diferensiasi kionten dan produk saya pernah melakukannya di kelas.

c. saya kesulitan mengimplementasikan semua strategi pembelajaran baik konten, proses maupun prodak dalam satu kegiatan pemebelajaran. Dan saya ingin melihat contohnya.
d.menciptakan komunitas belajar yang efektif karena di jenjang SMA saya mengajar banyak kelas, jadi agak kesulitan untuk menciptakan komunitas belajar yang sama bagusnya untuk semua kelas karena setiap kelas memiliki karakter murid yang berbeda beda.

d. Melakukan penilaian formatif yang sebagai assement of learning dan assement as learning saya belum bisa membedakannya dengan benar. mohon pencerahannya.

4. Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video dan artikel tersebut?
Jawab:

saya masih sangat membutuhkan penjelasan tentang perbedaan antara assement of learning dan assement as learning berikut dengan contohnya. saya juga masih belum paham dengan strategi diferensiasi proses terutama tentang cara kegiatan berjenjang dan membuat agenda individual untuk murid. Saya ingin penjelasan dan contoh RPP Berdiferensiasi yang benar agar saya bisa membuat RPP berdiferensiasi untuk diimplementasikan di kelas saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun