Matamu yang indah bagaikan bulan purnama
Tak harus kapan aku bersamamu
Mungkin hanya menatap atau mungkin hanya berkhayal
Tidak.... terlalu jauh sudahlah!
Hah......hanya tersenyum simpul manis
Ku tertawa tanpa suara
Menarik jawaban dari senyumnya
Tak pernahlah aku khawatir menjadi milik orang
Jodoh di tangan tuhan HAH.........
Bukan pernyataan iku yang membuatku tegar
 Tidak lah aku memang tegar
Aku adalah benteng tak tertembus
Aku merupakan jelmaan dinding beton
Hati ini asli buat tuhan
Sangatlah kuat dan kokoh
Mungkin itu lah yang membuatku tegar
Terampil dalam main mata
Mungkin itu kemampuanku
Tidak,tidak....bukan itu yang kurasa
Aku tak memiliki kemampuan dalam bidang itu
Aku hanya mampu berharap,berharap dan berharap
Sampai aku bertemu pada dua kata yakni harap dan nanti
Berharap sesuatu yang tak mungkin
Dan
Menanti sesuatu yang tak datang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H