Mohon tunggu...
Dini MeilinaIffatin
Dini MeilinaIffatin Mohon Tunggu... Lainnya - Foto resmi

Selalu berdoa dan berusaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gundala Menanti

8 Desember 2020   14:25 Diperbarui: 8 Desember 2020   14:53 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matamu yang indah bagaikan bulan purnama
Tak harus kapan aku bersamamu
Mungkin hanya menatap atau mungkin hanya berkhayal
Tidak.... terlalu jauh sudahlah!
Hah......hanya tersenyum simpul manis
Ku tertawa tanpa suara
Menarik jawaban dari senyumnya
Tak pernahlah aku khawatir menjadi milik orang
Jodoh di tangan tuhan HAH.........
Bukan pernyataan iku yang membuatku tegar
 Tidak lah aku memang tegar
Aku adalah benteng tak tertembus
Aku merupakan jelmaan dinding beton
Hati ini asli buat tuhan
Sangatlah kuat dan kokoh
Mungkin itu lah yang membuatku tegar
Terampil dalam main mata
Mungkin itu kemampuanku
Tidak,tidak....bukan itu yang kurasa
Aku tak memiliki kemampuan dalam bidang itu
Aku hanya mampu berharap,berharap dan berharap
Sampai aku bertemu pada dua kata yakni harap dan nanti
Berharap sesuatu yang tak mungkin
Dan
Menanti sesuatu yang tak datang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun