Guna menjawab tantangan di era transformasi pendidikan, sekelompok Mahasiswa KKN Tematik UPI menggalakan beberapa kegiatan berbasis SDG’s di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Program tersebut dilaksanakan mulai dari Rabu (26/07) dan berakhir pada Sabtu (26/08).
Dengan memaksimalkan 120 jam kerja, beberapa program berhasil digalakan sebagai upaya peningkatan pendidikan berkualitas di desa khususnya dalam skop non-formal.
Hal ini dilakukan untuk memberikan peluang akses pendidikan kepada individu dari berbagai latar belakang dan usia, meningkatkan keterampilan, pengetahuan, serta kesadaran akan pentingnya proses belajar di luar jam kelas. Berikut merupakan beberapa kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Seminar Etika & Moral untuk Anak Sekolah Dasar
Merujuk pada permasalahan-permasalahan yang didapatkan dari hasil observasi ke beberapa sekolah di Desa Pasirlangu, Mahasiswa KKN Tematik UPI mengadakan Seminar Etika & Moral dengan tema “Petualangan Membentuk Karakter Hebat” pada Rabu (9/08) dan Kamis (10/08) yang masing-masing dilaksanakan di SDN Karyabakti dan Aula Kantor Desa.
Adapun 4 sekolah negeri yang terlibat dalam seminar tersebut yakni SDN 2 Pasirlangu, SDN Pasirlangu 1, SDN Karyabakti, dan SDN Cintabakti. Seminar interaktif ini melibatkan muridi kelas 1 hingga kelas 6 yang kurang lebih berjumlah 200 siswa.
Berangkat dari keresahan-keresahan guru dan orang tua, etika dan moral rasanya memiliki peranan krusial dalam pendidikan siswa, karena tidak hanya membentuk karakter yang kuat, tetapi juga membimbing mereka dalam mengambil keputusan yang benar dan bertanggung jawab.
Etika yang kuat membantu siswa memahami perbedaan antara tindakan yang baik dan buruk, sementara nilai-nilai moral membimbing mereka dalam berinteraksi dengan baik dalam masyarakat.
Dengan memahami dan menginternalisasi prinsip-prinsip etika dan moral, siswa diharapkan mampu mengembangkan empati, integritas, dan rasa tanggung jawab, membentuk dasar yang kokoh untuk pertumbuhan pribadi yang positif dan kontribusi yang kelak berarti dalam masyarakat. Atas dukungan dan partisipasi aktif dari sekolah dan mahasiswa KKN selaku panitia, acara seminar pun berjalan dengan semangat dan semarak yang meriah.
Kegiatan Belajar Bersama di SPS Aster
Kamis (24/08), kegiatan belajar bersama dilaksanakan di Sekolah Setara Paud (SPS) Aster. Sebanyak 32 anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Begitu pula guru dan orang tua yang membimbing anak selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan belajar yang mengusung konsep "Post to Post" ini terdiri dari empat pos dengan aspek pembelajaran yang berbeda dan membawa pendekatan holistik yang penting dalam mengembangkan anak-anak pada usia dini.
Dalam Pos 1, Agama & Moral, anak-anak diajak untuk memahami nilai-nilai moral dan spiritual yang membentuk dasar karakter positif mereka. Pos 2, Kognitif, mendorong perkembangan kognitif anak melalui eksplorasi, permainan, dan interaksi belajar yang merangsang pikiran kreatif mereka.
Sementara itu, di Pos 3, Sosial, Emosional, & Bahasa, anak-anak belajar berkomunikasi, berkolaborasi, dan mengelola emosi mereka, keterampilan yang penting dalam interaksi sosial sehari-hari.
Pos 4, Fisik, Motorik, & Seni, menawarkan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, serta berekspresi melalui seni.
Pada dasarnya, urgensi kegiatan ini terletak pada pendekatan yang menyeluruh untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak secara seimbang, membangun dasar yang kuat untuk pertumbuhan mereka ke depannya.
Penyuluhan Bahaya Narkoba
Jumat (25/08), Mahasiswa KKN UPI mengadakan kegiatan Penyuluhan Bahaya Narkoba di MTS Al-Amin. Penyuluhan tersebut diikuti oleh kurang lebih 100 partisipan dari kelas 7 hingga 9.
Penyuluhan mengenai bahaya narkoba memiliki urgensi yang tinggi bagi siswa SMP, karena pada usia ini mereka mulai terpapar risiko penggunaan narkoba. Pengetahuan yang tepat tentang dampak negatif narkoba dapat membantu siswa mengidentifikasi dan menghindari godaan tersebut, menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, serta mencegah terjerumus ke dalam lingkaran destruktif.
Selain itu, penyuluhan tentang bahaya narkoba juga dapat memberikan pemahaman tentang konsekuensi hukum dan sosial dari penggunaan narkoba, membantu siswa membuat pilihan yang bijak dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.
Rumah Belajar Bandawasa
Selain program seminar, belajar bersama, dan penyuluhan, rumah belajar juga dibentuk untuk memaksimalkan kegiatan belajar anak-anak di desa. Program Rumah Belajar Bandawasa dilaksanakan setiap Senin, Rabu, dan Kamis. Adapun muatan dasar dalam program ini antara lain terdiri atas baca, tulis, hitung, dan kelas bahasa Inggris.
Rumah belajar yang menjadi salah satu bagian dari pendidikan non-formal bagi anak-anak di desa memiliki urgensi yang cukup tinggi karena berpotensi memberikan akses pendidikan yang inklusif dan merata, terutama bagi anak-anak yang mungkin sulit mengakses pendidikan formal.
Rumah belajar menciptakan lingkungan yang ramah dan santai di mana anak-anak dapat belajar dengan metode yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan mereka, serta mendapatkan perhatian lebih personal. Ini membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antara desa dan perkotaan, meningkatkan literasi dan keterampilan anak-anak, dan secara keseluruhan memberikan peluang yang lebih luas bagi mereka untuk berkembang secara intelektual dan sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI