Mohon tunggu...
Dine Hasya Dwifa
Dine Hasya Dwifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Menyoal seni, sastra, dan sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Katalisator: Mengintip WiR Syndrome dalam Prosa Indonesia

21 Juni 2023   08:00 Diperbarui: 21 Juni 2023   08:03 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixelfridge

WiR syndrome dalam karya sastra bisa menjadi pemantik diskusi yang menarik di masa kini. Dalam kajian sastra, konsep WiR bisa dijadikan alat kritik sosial terhadap berbagai permasalahan gender dan isu-isu yang menimpa perempuan. Namun demikian, menjamurnya pola-pola ini juga bisa jadi mendorong perpetuasi stereotip gender dimana perempuan ditampilkan sebagai objek yang pasif dan menderita. Sebagai alat plot, perempuan dalam bingkai WiR juga bisa memicu kurangnya representasi alternatif dari tokoh perempuan yang kuat, mandiri, dan berdaya. Dengan begitu, penting bagi para pengarang untuk senantiasa mengeksplorasi karakter perempuan dengan kompleksitas karakternya agar tidak jatuh ke dalam pola repetitif yang sempit akan penggambaran citra perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun