Tersebutlah dalam Kitabullah bahwasanya bila diperkenankan, seorang yang telah meninggal boleh kembali ke dunia maka sesuatu hal yang hendak dilakukannya adalah: bersedekah.
Semenariknya pahala bersedekah sehingga aliran deviden pahala akan terus mengucur kepada pengamal sodaqah jariyah meskipun dia sudah berpulang. Wow..Sodaqah pun mesti smart juga rupanya.Â
Lain cerita dengan sumur Usman. Alkisah di zaman nabi, ada sumur yang dikuasai orang Yahudi yang menjual mahal bagi masyarakat yang hendak mengambil airnya.Â
Singkat cerita, seorang pengusaha sekaligus sahabat utama nabi bernama Usman bin Affan mengakuisisinya dan mewakafkannya untuk publik.Konon sumur ini masih ada dan Insya Allah masih menyalurkan pahala bagi Usman.Â
Barangkali dengan semangat dan meneladani para sahabat Rasulullah itulah menjadikan para warga secara sukarela bersedia berbagi air bersih kepada masyarakat yang membutuhkannya. Biasanya air bersih diantarkan melalui mobil tangki ke daerah-daerah yang mengalami kesulitan air atau menyediakan sumber air bersih untuk dapat dipergunakan bersama-sama.Â
Di sana ada beberapa penyedia air bersih yang tiap hari mengucurkan kehidupan bagi orang lain sekaligus pahala bagi pemiliknya. Terutama pada pagi hari, orang-orang mengantre dengan tertib dengan menggunakan jerigen ataupun galon untuk mengambil air.Â
Bahkan, beberapa relawan berinisiatif membangun instalasi pengolahan air bersih khusus di depan rumahnya. Luar biasa. Entah sejak kapan, fenomena kedermawanan ini telah berlangsung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H