Mohon tunggu...
Dindin Surandin
Dindin Surandin Mohon Tunggu... -

mencoba meremah keberkahan yang terserak di semesta raya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjumput Kesegaran di Seputaran Taman Amir Hamzah Matraman

15 April 2015   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:04 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melewati hari-hari kerja penuh perjuangan di ibukota Jakarta Raya membuat libur di hari Sabtu dan Minggu menjadi semacam penghiburan yang harus benar-benar termanfaatkan. April yang benderang telah membulatkan tekad untuk menelusuri pojokan kota. Penyemplakan pun dimulai. Kawasan Matraman menjelang Menteng menjadi arah tujuan.

[caption id="attachment_360940" align="aligncenter" width="300" caption="semplakan istimewa;sumber:pribadi"][/caption]

Masjid bergaya campuran Jawa dan Eropa nampak gagah 'tertancap' di pinggiran kali Ciliwung. Itulah Masjid Jami Matraman yang konon dibangun oleh para prajurit Sultan Agung yang pernah bermarkas di sekitaran tempat itu ketika hendak menyerbu Kompeni Belanda. Sebagaimana yang tersua dalam http://masjidjami-matraman.blogspot.com, masjid ini masih menampakkan keasliannya seperti adanya kalender yang terbuat dari kayu dan bertuliskan bahasa Arab dan angka nasional.

[caption id="attachment_360927" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: http://masjidjami-matraman.blogspot.com"]

14290776371450277746
14290776371450277746
[/caption]

Tidak jauh dari masjid terhamparlah sebuah taman nan elok yang bernama Taman Amir Hamzah. Keberadaannya seolah melengkapi kenyamanan dan keasrian lingkungan tersebut. Betapa tidak, dikelilingi sekomplek perumahan kuno yang masih tampak asri, taman ini sungguh bagaikan oase di tengah belantara beton ibukota.Taman ini diperlengkapi dengan berbagai sarana permainan seperti: ayunan, prosotan, bangku taman, arena sepakbola mini, arena bola basket,  trek pejalan, dan lain-lain.

[caption id="attachment_360929" align="aligncenter" width="300" caption="taman amir hamzah; sumber:pribadi"]

14290781131061226049
14290781131061226049
[/caption]

Meskipun masih dalam penyempurnaan, lahan terbuka hijau seluas sekitar 1000 meter dapat dikatakan menjadi andalan warga sekitar untuk melepas lelah dan berleha-leha bersama keluarga. Apalagi di Jakarta yang menurut para ahli belum memenuhi persentase 30 persen wilayahnya berupa ruang terbuka hijau. Ironisnya, bahkan beberapa taman justru berubah atau diubah menjadi parkiran mobil, tempat berjualan, bahkan menjadi hunian liar.

[caption id="attachment_360936" align="aligncenter" width="300" caption="Taman Amir Hamzah sumber:pribadi"]

14290809701776204175
14290809701776204175
[/caption]

Konon, Taman Amir Hamzah dulunya pernah menjadi salah satu tempat bermainnya Barack Husein Obama (Pemimpin Uwak Sam) dan Gus Dur (mantan presiden kita) sewaktu mereka bermukim di sekitaran taman itu. Apapun itu, alangkah lebih baiknya bila Pemangku Praja DKI sebagai pengelola memanjakan para pengunjung dengan berbagai fasilitas seperti: fasilitas internet atau bahkan taman bacaan yang komprehensif.

Dengan anggaran sekitar 62 trilyun sepertinya tidak sulit bagi Pak Ahok untuk mewujudkan mimpi tersebut. Satu lagi usulan tambahan yakni memperbanyak taman dan atau membaguskan taman-taman yang sudah ada tetapi seolah hanya terserak tak tentu arah bagaikan anak tiri yang terurus. Bravo buat para pemujud dan penjaga ruang terbuka hijau.

[caption id="attachment_360939" align="aligncenter" width="300" caption="onggokan; sumber:pribadi"]

14290811622140894254
14290811622140894254
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun