Mohon tunggu...
dindhanasywa
dindhanasywa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya mendengarkan musik dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita pendek di Balik Cahaya Ramadhan

3 Desember 2024   11:22 Diperbarui: 3 Desember 2024   11:38 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu, Alif berdoa, memohon agar Ramadhan ini membawa berkah bagi dirinya, ibunya, dan seluruh umat Muslim di dunia. Ia bertekad untuk menjadikan bulan suci ini sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yang selalu mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan.

Sebelum tidur, Alif memandangi kalender di dinding. Bulan Ramadhan ini mungkin akan segera berakhir, namun ia tahu bahwa esensi dari puasa yang ia jalani tidak akan berakhir hanya karena waktu yang berganti. Ramadhan telah mengajarkan banyak hal---tentang kesabaran, keikhlasan, dan arti dari sebuah pengorbanan. Dan yang lebih penting lagi, Ramadhan mengajarkan bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk menjadi lebih dekat dengan Allah.

Dengan senyum di bibir, Alif tidur malam itu dengan hati yang penuh harapan, menantikan hari-hari Ramadhan yang semakin mendekati akhir, namun dengan semangat yang semakin membara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun