Mohon tunggu...
Dinda Zulyarnis
Dinda Zulyarnis Mohon Tunggu... Mahasiswa - STIKes MITRA KELUARGA

hobi membaca, menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pantau Kesehatan Mata untuk Mencegah Kebutaan akibat Katarak agar Mewujudkan Lansia Sehat

21 Januari 2023   22:02 Diperbarui: 21 Januari 2023   22:07 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lanjut usia merupakan individu yang sudah memasuki usia diatas 60 tahun. Melonjaknya angka lansia daripada kelompok usia muda membuat lansia mengalami suatu proses yang tidak lepas kaitan nya dengan proses menua. 

Proses menua ini masa dimana individu akan mengalami berbagai masalah kesehatan karena dampak yang ditimbulkan seperti hilangnya kemampuan jaringan secara perlahan serta fungsi tubuh untuk memperbaiki kerusakan yang dideritanya, selain itu juga menimbulkan terjadinya penurunan struktur serta fungsi organ baik dari segi fisik, psikis, mental maupun sosial yang dapat membuat lansia mudah terkena berbagai penyakit (Nurfatimah et al., 2017).

Penglihatan merupakan kado terindah yang diberikan oleh tuhan kepada semua orang. Dengan mata yang sehat semua orang bisa melihat indahnya dunia, melihat orang-orang yang berharga di hidup kita serta orang-orang yang kita sayangi. Namun saat ini banyak nya gangguan atau penykit yang terjadi pada mata yang ditemukan setiap 5 detik terdapat 1 orang di dunia ini mengalami kebutaan. oleh sebab itu bertambahnya populasi karena faktor usia akan membuat jumlah ini bertambah dua kali lipat di tahun 2020 sehingga berdampak pada menurunya kualitas hidup serta status ekonomi negara berada pada taraf rendah (Detty et al., 2021).

Akibat melonjaknya populasi lansia akan menimbulkan banyak masalah kesehatan apabila tidak ada perhatian khusus yang diberikan kepada lansia mengenai pembekalan tentang kesehatan. Masalah kesehatan yang memungkinkan terjadi pada lansia sangatlah banyak seperti ganggun pada tulang, gangguan pada mata, gangguan pada sistem perkemihan ataupun ganguan pada sistem tubuh lainnya. 

Namun artikel kali ini akan membahas tentang penyakit katarak karena katarak ini bisa menimbulkan kebutaan, selain itu juga akan dibahas tentang bagiamana cara menjaga kesehatan mata bagi lansia agar terhindar dari masalah katarak.. Masalah-masalah kesehatan yang dialami lansia dalam proses menua memerlukan pelayanan dari berbagai pihak sebagai cara untuk mencapai lansia yang sejahtera (Nurfatimah et al., 2017).

Menurut World Health Organization (WHO) di tahun 2018 angka kejadian gangguan penglihatan berkisar 1,3 miliyar orang. Katarak merupaakan penyebab kedua terbesar terjadinya gangguan penglihatan di seluruh dunia yaitu sebesar (33%). Tetapi katarak ini menempatkan posisi pertama sebagai penyebab masalah kebutaan yaitu sebesar 51% (WHO, 2014 dalam Detty et al., 2021). Di Indonesia pada tahun 2014-2016 sesbesar 77,7% kebutaan disebabkan karena katarak. Kemudian untuk usia diatas 50 tahun yang menderita kebutaan akibat katarak sebesar 1,9% (Kemenkes, 2018).

Menjaga kesehatan mata sangatlah penting dan perlu mendapatkan perhatian bagia semua orang termasuk lansia, Apabila mata tidak dirawat atau dijaga dengan baik ini dapat menimbulkan penyakit mata seperti katarak ataupun rabun dekat.

Katarak merupakan kelainan pada lensa mata yang ditandai dengan adanya kabut pada lensa mata sehingga menimbulkan gangguan penglihatan yang membuat penglihatan seseorang menjadi tidak jelas atau kabur, karena normal nya lensa mata akan tampak jernih tidak berkabut (Ayustawati, 2013).

Lalu apa sih penyebab dari katarak ?
Jadi katarak ini bisa menyerang semua umur tidak hanya kepada lansia saja, Namun katarak yang menyerang lansia yaitu katarak senilis dimana faktor pencetus nya adalah (Gusman, 2020) :
1. Penuaan
2. Radang mata
3. Trauma mata (operasi mata)
4. Penyakit tertentu seperti diabetes mellitus, hipertensi, kegemukan, kelaian pada mata atau myopi
5. Riwayat keluarga yang menderita penyakit katarak
6. Merokok
7. Mengkonsumsi alkohol
8. Terpapar sinar ultraviolet (matahari) secara langsung dalam waktu yang lama
9. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang lama seperti kortikosteroid, obat penurun kolesterol, dan sebagainya.
Kemudia tanda gejala yang akan dirasakan oleh penderita katarak sepeti apa sih ? Mari disimak penjelasan berikut ini :
Tanda gejala dari katarak itu sangat beraneka ragam dan untuk membedakan nya berdasarkan stadium pada saat ditemukan nya, Nah untuk stadium awal biasanya gejala yang di temukan seperti berikut ini (Ayustawati, 2013) :
1. Penglihatan kabur ketika melihat kaca bening tetapi tampak buram
2. Akan lebih sensitive terhadap cahaya yang terang
3. Warna tidak secerah seperti pada penglihatan sebelumnya
4. Seperti melihat bayangan atau penglihatan tampak double
5. Seperti merasakan ada tirai tipis pada penglihatan.
Agar menjadi lansia yang sejahtera, Ada berbagai tips atau cara untuk menjaga kesehatan mata agar terhidar dari Kebutaan akibat penyakit katarak ataupun masalah kesehatan mata lainnya :
1. Katarak ini bisa dicegah dengan menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan dalam waktu yang lama. Karna menurut beberapa penelitian bahwa terpapar sinar matahari memiliki resiko katarak empat kali lipat daripada yang jarang terpapar sinar matahari, Sehingga cara yang dapat dilakukan dengan menggunakan topi atau kaca mata antisinar ultraviolet (Tempo, 2020)
2. Konsumsi garam yang berlebihan ternyata tidak hanya menimbulkan masalah hipertensi tetapi juga katarak. Katarak itu ada berbagai jenis tetapi katarak yang disebabkan karena konsumi garam berlebihan yaitu katarak subkapsular yang berarti melemahnya penglihatan dibagian belakang lensa. Konsumsi garam berlebihan ini dapat menghambat mekansime transpor ion. Karena pada dasarnya lensa mata memerlukan transpor ion elektolit ( zat nutrisi yang bermuatan listrik) untuk keluar masuk lapisan luar lensa demi mempertahankan lensa agar tetap optimal (Tempo, 2020)
3. Ternayata steroid hirup dapat menimbulkan katarak. Steroid hirup yang digunakan penderita asma ataupun gangguan pernapasan lainya menjadi penyebab utama gangguan penglihatan serta kebutaan (Tempo, 2020)
4. Jangan banyak mengkonsumsi makanan atau minuman tinggi gula yang dapat menyebabkan penyakit diabetes mellitus, Karena jika melihat ke faktor pencetus katarak bahwa penyakit diabetes mellitus ini termasuk kedalam resiko menimbulkan katarak (A, Johan, 2017).
5. Konsumsi makanan yang bergizi. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A seperti wortel karena sebagai salah satu langkah untuk menjaga kesehatan mata (A, Johan, 2017).
6. Hindari merokok
7. Hindari konsumsi alkohol
Marilah menjaga kesehatan, Bersama kita sehat, bersama kita kuat, Jadikan lansia sehat, tangguah dan berkualitas. Be Happy and Stay Healthy.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
A, Johan, S. R. (2017). KATARAK 101 Jawaban Atas Pertanyaan Anda. PT Gramedia Pustaka Utama.
Ayustawati. (2013). Mengenali Keluhan Anda Info Kesehatan Umum Untuk Pasien. Informasi Medika.
Detty, A. U. ... Yulian, V. R. (2021). Karakteristik Faktor Risiko Penderita Katarak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 12--17. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.494
Gusman, V. (2020). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Katarak Senilis Pada Pasien Di Poli Mata Rsud Bangkinang. Jurnal Ners, 4(2), 73--82. https://doi.org/10.31004/jn.v4i2.1116
Kemenkes, R. (2018). Infodatin Situasi Gangguan Penglihatan. Kementrian Kesehatan RI Pusat Data Dan Informasi, 11. https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-Gangguan-penglihatan-2018.pdf
Nurfatimah, R. ... Jubaedah, Y. (2017). Perancangan Program Pendampingan Lanjut Usia Berbasis Home Care Di Posbindu Kelurahan Geger Kalong. FamilyEdu, III(Vol 3, No 2 (2017)).
Tempo, P. D. dan A. (2020). Mengenal Katarak, Penyakit Mata yang Tidak Hanya Dialami Lanjut Usia. Tempo Publishing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun