Halloooo sobat Kompasiana, pada kesempatan kali ini saya akan menulis informasi yang cukup menarik mengenai  Perkembangan dan  peran Keluarga dalam menghadapi Emosional Anak di Usia Dini Nahhh Tentunya menarik bukan ? sebelum memasuki pembahasan yang lebih menyeluruh kita perlu memahami pengaruh dan peran  apa saja yang harus dilakukan oleh Keluarga dalam menghadapi perkembangan anak, terutama bagi para calon ibu dan ayah baru nihh yang mungkin baru menikah tentunya memerlukan informasi ini. Keluarga adalah aspek yang pertama diketahui oleh anak mulai ia sejak dilahirkan di dunia, keluarga tidak hanya berpengaruh untuk menjaga kesehatan, menjamin makanan berupa gizi yang seimbang. Namun  keluarga juga tidak lepas dari peran lembaga pendidikan pertama untuk seorang anak baik itu anak perempuan ataupun laki-laki sikap perilaku yang dilakukan di lingkungan keluarga akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang kepribadian seorang  anak. Kepribadian sendiri memiliki pengertian yakni sifat yang menjadi sebuah kemiripan pribadi dari orang lain yang bisa disamakan oleh tingkah laku, seperti cara anak itu berbicara berinteraksi dengan orang lain, cara seorang anak itu menerima perintah atau larangan dari orangtuanya. Namun, perlu diingat ya sobat Kompasiana, bahwasanya anak juga harus memiliki Hak yang harus dicukupi oleh orang tua seperti Hak mengungkapkan pendapat, Hak mendapatkan pola asuh yang cukup, menerima Hak nya untuk mendapatkan uang, dan yang terpenting anak harus mendapatkan kasih sayang dari keluarganya. Karena pada dasarnya tidak ada anak yang ingin dilahirkan di dunia ini, maka dari itu bagi orang tua diperintahkan untuk mengurus, memberikan kasih sayangnya kepada anak yang dilahirkanya.
      Keluarga di dalam hal ini memiliki peranan yang utama, keluarga yang mendidik anaknya dengan baik berperilaku dengan positif akan menumbuhkan sikap anak yang positif dan tidak mudah meluapkan amarahnya secara langsung, anak yang biasa marah-marah tanpa memahami keadaan atau kondisi biasanya anak tersebut terbiasa dituruti kemauan dan dilarang melakukan suatu tindakan tanpa diberi tahu solusi yang baik mengapa anak tersebut dilarang melakukan tindakan yang kurang baik, disinilah peran keluarga yang dikatakan sangat penting meskipun pada usia dini, karena sejatinya pada usia ini anak lebih banyak keingin tahuan akan suatu hal yang baru maka dari itu diperlukan bimbingan yang sering dan bertahap, seperti mengajak anak untuk bermain membuat metode belajar dengan bermain karena pada usia dini anak lebih suka dengan hal-hal yang menjorok seperti warna-warna yang beragam, benda-benda yang berbentuk banyak macamnya, istilah parenting di dalam memahami anak usia dini
Sangat beragam  seperti contohnya :
1. Pengasuhan Otoritatif : di dalam metode ini bisa menggabungkan respon (kehangatan) dengan adanya ketegasan (batas), seperti orang tua mendengarkan anak, memberikan penjelasan alasan mengapa orang tua membuat peraturan, jika anak tersebut melakukan sesuai yang diinginkan, orang tua diharuskan untuk memberikan pujian kecil atas perilaku positifnya
2. Pengasuhan Permisif : dimana orang tua lebih cenderung ke responsif terhadap anak-anak mereka namun kurang lugas dan tegas di dalam memberikan tingkat batasan, seperti lebih banyak menuruti kemauan anak  tanpa melihat dan mempertimbangkan apa dampaknya (konsekuensinya)
3. Pengasuhan Demokratis : di dalam pengasuhan ini peran keluarga sangat responsif karena menggabungkan unsur-unsur dari otoritatif dan responsif pada pengasuhan ini orang tua lebih banyak mendengarkan anak-anaknya selanjutnya orang tua mengajak mereka untuk selalu berpartisipasi di dalam pembuatan keputusan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan anak, Â kemudian di dalam hal ini orang tua senantiasa memberi tahu alasan mereka membuat peraturan di dalam keluarga tersebut dan membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan di dalam tanggung jawab dan berpikir kritis sesuai dengan tingkat berpikir mereka.
   Tahap Pertumbuhan Anak Usia Dini Perkembangan Anak usia dini bisa terbagi menjadi beberapa tahapan yang paling utama yang sering dideskripsikan terutama umur, yang berkaitan dengan perubahan fisik, sosial, emosional, dan kognitif.Â
Berikut beberapa gambaran umum mengenai tahap pertumbuhan anak usia dini
Bayi (0-12 bulan) :
Di tahap minggu pertamanya bagi akan mengembangkan sifat refleks dasar, seperti meraih, menggenggam, dan menghisap  belajar mengenali suara dan merespon kehadiran orang seperti orang tua mereka.
Balita (1-3 Tahun) :