Kata "bullying" mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Namun sebenarnya apa definisi dari bullying? Menurut Olweus, Bullying adalah perilaku negatif yang menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman atau terluka. Perilaku ini seringkali berulang dan ditandai dengan adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban. Banyak kasus bullying di Indonesia yang beredar khususnya pada anak-anak. Dilansir pada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), data pengaduan kekerasan pada anak mencapai 141 kasus. Dari total tersebut sebanyak 35% diantaranya terjadi pada lingkungan satuan pendidikan. Namun masih banyak kasus bullying dibeberapa sekolah yang mungkin tidak terdata karena korban memilih untuk diam.
Tidak sedikit orang tua yang menganggap sepele bullying  dan memandang hal yang normal di kalangan anak-anak. Dengan dalih, "Wajarlah namanya juga anak-anak banyak bercandanya". Kalimat tersebut selalu menjadi tameng dan pembelaan dari orangtua. Ditambah tenaga pendidik serta lingkungan sekolah yang tidak menindak dengan tegas jika terjadi perundungan antarsiswa. Akibatnya, masih banyak bullying yang terjadi karena kurangnya pemahaman dari orangtua dan tenaga pendidik di sekolah.
Bullying adalah masalah yang serius dan salah satu dampak utama bagi korban adalah kesehatan mental yang terganggu. Apa saja dampak tersebut? Berikut ulasannya. Â
1. Depresi
Depresi adalah dampak yang sering terjadi pada korban. Depresi ditandai dengan perubahan suasana hati atau kehilangan minat dalam semua aktivitas kehidupan. Penyebab depresi karena korban merasa tidak nyaman dan aman dengan lingkungan sekitarnya. Apalagi ditambah dengan ketidakberdayaan untuk melawan sehingga menimbulkan depresi.
2. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan adalah keadaan seseorang yang merasa khawatir secara berlebihan dengan alur yang tidak jelas. Korban merasa takut, cemas dan was -- was di lingkungan sekolah. Akibatnya, sering kali mengganggu konsentrasi dalam kegiatan belajar.
3. Merasa rendah diri
Rendah diri adalah perasaan atau sikap seseorang yang ditandai dengan perilaku  menarik diri dari pergaulan, suka menyendiri, dan tidak percaya diri. Perasaan tersebut dirasakan oleh korban karena merasa malu dan takut apabila dipukul, diancam dan dikucilkan dari lingkungan. Hal ini cenderung mengakibatkan seseorang merasa rendah diri.
4. Insomnia
Insomnia dalah keadaan dimana seseorang sulit untuk tidur dalam keadaan yang nyaman dan nyenyak pada malam hari. Seseorang yang mengalami insomnia ini dapat menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, dan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka secara keseluruhan.
5. Bunuh diri
Bunuh diri bisa dipicu oleh depresi yang dialami oleh korban. Anak -- anak yang mengalami depresi berat akan putus asa, menyalahkan dirinya sendiri dan beranggapan bahwa hidupnya tidak ada harapan lagi sehingga mendorong mereka berkeinginan untuk melakukan bunuh diri.
Oleh karena itu, peran keluarga sangat penting khususnya orangtua perlu untuk memantau lingkungan pertemanan anak agar tindakan bullying terdeteksi lebih awal. Selain itu, keluarga harus menjadi tempat yang nyaman bagi anak sehingga mereka merasa aman dan tidak takut untuk bercerita. Kemudian, untuk tenaga pendidik khususnya para guru juga perlu untuk menumbuhkan karakter yang baik pada siswa, mengawasi dan mengedukasi dampak dari perundungan, serta menindak dengan tegas apabila ada yang melakukan bullying. Dengan begitu, akan tercipta lingkungan positif yang bebas dari  bullying sehingga setiap individu akan merasa aman dan terlindungi.
DAFTAR PUSTAKA
Olweus, D. (1994). Bullying at school: Long-term outcomes for the victims and an effective school-based intervention program. In Aggressive behavior: Current perspectives (pp. 97-130). Boston, MA: Springer US.
Sukmawati, I., Fenyara, A. H., Fadhilah, A. F., & Herbawani, C. K. (2021). Dampak Bullying Pada Anak Dan Remaja Terhadap Kesehatan Mental. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat 2022 (Vol. 2, No. 1, pp. 126-144).
Yulianti, Y., Pakpahan, I., Angraini, D., Ayunabilla, R., Febia, A. A., & Habibi, M. I. (2024). DAMPAK BULLYING TERHADAP KESEHATAN MENTAL. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur: Berbeda, Bermakna, Mulia, 10(1), 153-160
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H