Jogja lagi-lagi menjadi kota yang tak ada habisnya oleh wisata. Berbagai destinasi wisata di setiap sudut Jogja itu unik. Mulai dari wisata kuliner, wisata budaya, wisata pendidikan, wisata alam, hingga wisata religi. Ada yang mudah dijangkau karena berada di dekat pusat kota, dan ada juga yang sulit dijangkau karena berada jauh dari pusat kota. Namun semua wisata di Jogja layak untuk dikunjungi, sepadan dengan kepuasan yang diberikan.
Salah satu wisata yang banyak diminati adalah pantai. Jogja memiliki banyak sekali pantai yang terbentang dari Kulon Progo hingga Gunung Kidul. Pantai-pantai ini menyediakan pemandangan laut selatan yang eksotis. Pantai di laut selatan merupakan destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan. Selain karena legenda mistisnya yang terkenal, laut selatan juga populer karena keindahannya.
Gunung Kidul merupakan surganya pantai di Jogja. Bagaimana tidak? Pantai berderet sepanjang daerah ini, mulai dari Pantai Watugupit, Pantai Gesing, Pantai Ngedan, Pantai Slili, hingga Pantai Brumbun. Di antara pantai-pantai tersebut, masih banyak pula pantai yang belum terjamah oleh manusia, sehingga belum diketahui akses jalannya. Namun ada salah satu pantai di Gunung Kidul yang wajib dikunjungi, yaitu Pantai Watulawang.
Pantai Watulawang terletak di Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai ini berada di antara Pantai Indrayanti dan Pantai Pok Tunggal. Pantai ini dapat ditempuh sekitar 2 jam waktu perjalanan dari pusat kota. Pantai ini agak tersembunyi karena dikelilingi bukit berbatu dan hutan pandan. Pasir putih bersih yang dipadukan dengan bebatuan karang serta lautan biru membuat pesona pantai ini tak bisa disia-siakan.
Pantai Watulawang dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Akses menuju pantai ini masih berupa tanah dan batuan kapur. Sehingga lebih disarankan menggunakan motor jika ingin mengunjungi pantai ini.Â
Namun pengguna mobil juga tetap dapat memarkirkan kendaraannya di parkiran Pantai Indrayanti, lalu berjalan sekitar 500 meter menuju Pantai Watulawang. Pengunjung akan melewati hamparan sawah serta gunung dan pepohonan yang memanjakan mata.
Untuk akses masuknya pantai ini, pengunjung akan dikenai biaya retribusi sebesar 10 ribu per orang. Lalu membayar parkir 5 ribu untuk motor dan 10 ribu untuk mobil.Â
Di pantai ini juga terdapat fasilitas yang cukup lengkap, seperti kamar mandi dan mushola. Ada juga beberapa warung yang menyediakan makanan, minuman, sewa tikar, gazebo, dan kebutuhan lainnya. Untuk gazebo dapat disewa dengan membayar 25 ribu per dua jam. Ada juga beberapa fotografer yang menawarkan jasanya, karena pantai ini memiliki banyak spot foto.
Pantai Watulawang ternyata punya filosofi makna dibalik namanya. Watu berarti batu dan lawang berarti pintu yang diambil dari bahasa Jawa, sehingga watulawang diartikan sebagai batu yang mirip seperti pintu.Â
Di pantai ini terdapat goa batu yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk upacara adat sadranan atau yang biasa disebit upacara nyandran. Upacara ini merupakan upacara adat yang dilaksanakan pada bulan Sya'ban dalam kalender Hijrian atau kalender Islam.
Pintu batu tersebut juga hanya terbuka dan dapat dimasuki oleh orang banyak pada upacara nyandran saja. Menurut masyarakat sekitar, goa tersebut merupakan jejak tilas dari Prabu Brawijaya VI.Â
Pantai Watulawang dapat dibagi menjadi dua bagian berdasarkan letaknya, di bagian barat yaitu area pantai yang tidak terlalu luas, dan sebelah timur terdapat area pantai yang cukup luas. Di pantai ini juga terdapat cekungan-cekungan batu karang.
Di Pantai Watulawang, pengunjung juga dapat kegiatan camping karena memiliki dataran yang dapat digunakan untuk mendirikan tenda. Namun sayangnya di sini belum tersedia penyewaan tenda, sehingga pengunjung harus menyiapkan peralatan camping sendiri. Dan jangan lupa juga untuk membawa kebutuhan lainnya seperti makanan dan minuman karena warung di sini tidak buka 24 jam.
Di pantai ini terdapat juga batu karang yang di atasnya disediakan gazebo atau gardu pandang yang mengarah langsung ke laut. Gazebo ini biasanya digunakan pengunjung untuk berfoto. Ada Untuk menuju ke gazebo pengunjung harus melewati jembatan bambu yang agak berbahaya karena terdapat ombak besar karena sangat dekat dengan pinggir pantai. Sehingga pengunjung harus berhati-hati jika ingin menyebrang ke gazebo tersebut.
Pantai Watulawang dapat diakses kapan saja karena buka 24 jam, sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan laut selatan kapan saja.Â
Apalagi di momen-momen yang menjadi favorit pengunjung seperti matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset), membuat pesona pantai ini tidak bisa ditolak oleh siapa saja.Â
Jika ingin menikmati waktu sendiri sambil memandang keindahan pantai serta embusan angin laut, jalanlah ke timur pantai ini, di dekat gardu pandang. Tidak perlu naik ke atas, cukup di bawah saja pengunjung sudah bisa menikmati waktu sendiri atau me time karena suasananya sangat tenang.
Pantai ini cocok untuk dijadikan destinasi wisata baik untuk diri sendiri, maupun bersama teman, keluarga, dan pasangan. Apalagi dengan panorama yang sangat memanjakan mata, serta suasanya yang tenang dan asri, membuat pantai ini sayang untuk dilewatkan. Jika mengunjungi pantai ini, jangan lupa untuk berfoto, karena setiap sudutnya mengandung nilai estetika. Pengunjung tinggal memilih pemandangan langit atau bukit yang ingin difoto.
Pantai Watulawang memang agak tersembunyi, namun karena alasan inilah, pantai ini masih tergolong asri. Jangan lupa untuk selalu membawa kembali barang yang sebelumnya Anda bawa, jangan sampai ada yang tertinggal.Â
Jika ingin meninggalkan pantai, selalu kumpulkan sampah yang dihasilkan, lalu buang ke tempat yang disediakan. Jangan mengotori dan merusak alam yang seharusnya kita jaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H